Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kursi Kosong

8 Oktober 2024   16:53 Diperbarui: 8 Oktober 2024   17:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Indonesia GA 961 dari Madinah tujuan Soekarno Hatta CGK (Dok: Arifin BH)

Pilot Garuda Indonesia GA 961 bersiap-siap menerbangkan pesawat dari Madinah tujuan Soekarno Hatta CGK pada Kamis malam (26/9/2024). Seluruh penumpang merupakan jamaah umrah yang hendak pulang ke Tanah Air.

Kru pesawat hilir mudik. Ada yang membetulkan sabuk penumpang, membetulkan sandaran kursi, dan menghitung jumlah penumpang. Kesibukan menjelang terbang.

"Minus 151," tutur seorang pramugara.

Sekitar setengah jam setelah lepas landas, lampu tanda mengenakan sabuk pengaman padam.

Ketika saya menuju ke toilet, melihat kursi bagian belakang banyak kosong. Di blok tengah sebagian kursi juga tak terisi penuh.

Akhirnya saya memutuskan pindah. Mendapat tiga kursi yang kosong. Lega rasanya. Sampai Jakarta saya dan istri menempati kursi nomor 49 A-B-C.

Bagi saya, kursi kosong hingga mencapai 151 sesuatu banget. Baru kali ini saya jumpai.

Sewaktu berangkat pesawat Garuda nomor penerbangan 982 dari Soekarno Hatta menuju Jeddah juga ada kursi kosong. Tapi tak sempat mengetahui jumlahnya berapa.

Batal ke Mesir

Sejak bulan Juli 2024 tatkala berniat ibadah umrah saya ikut mendaftar paket plus: Umrah Plus Mesir.

Jadwal keberangkatan pertengahan bulan September 2024 tertuda dua kali. Tidak ada jamaah yang pergi ke Mesir. Akhirnya saya putuskan berangkat umrah, tanpa plesir ke Mesir.

"Sebagian warga Indonesia menahan diri. Banyak yang menunggu hingga pelantikan presiden terpilih," tutur Mukharam Kadafy, pemilik biro perjalanan Haji dan Umrah Manaya Indonesia.

Entah benar atau tidak. Kursi kosong di pesawat Garuda, merupakan jawaban.

Klaim Bu Menkeu

Mengutip Antara, Menteri Keuangan Sri ulyani menyebut, potensi perputaran uang dalam ekosistem haji dan umrah diprediksi meningkat dari Rp 65 triliun pada 2023 menjadi Rp 194 triliun pada 2030.

Artinya, terdapat pertumbuhan hingga 200 persen atau tiga kali lipat dalam periode tersebut.

Bu Sri Mulyani menerangkan, di masa mendatang, peluang ekonomi dari ekosistem haji dan umrah tersebut akan semakin besar seiring perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi melalui visi Saudi 2030.

"Optimalisasi peran Indonesia dalam ekonomi haji dan umrah tersebut akan memberikan efek berantai positif pada berbagai sektor ekonomi dalam negeri sehingga memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Sri Mulyani di Jakarta (Jumat, 8/10/2024). Peluang ekonomi dalam ekosistem haji dan umrah yang mencakup sektor penerbangan, akomodasi, transportasi, dan katering. 

Menurut dia, saat ini Indonesia merupakan negara dengan kuota pokok haji terbesar, yakni sebanyak 221 ribu jamaah pada 2024 dan diproyeksikan akan bakal meningkat menjadi 3,3 juta pada 2030.

Dampak positifnya tidak hanya terbatas pada sektor keagamaan, tetapi juga merembet ke berbagai sektor ekonomi lain di dalam negeri.

Jamaah Umrah di sudut Masjid Nabawi, Madinah pada hari Kamis (26/9/2024) -Dok: Arifin BH 
Jamaah Umrah di sudut Masjid Nabawi, Madinah pada hari Kamis (26/9/2024) -Dok: Arifin BH 

Entah benar atau tidak. Kursi kosong di pesawat Garuda, merupakan jawaban.

Imbauan Kemenlu

Terpisah, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia telah mengeluarkan imbauan kepada warga Indonesia untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke lokasi-lokasi yang sedang rawan konflik.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa kawasan seperti Lebanon, Suriah, Iran, Israel, Palestina, dan Yaman merupakan daerah yang harus dihindari saat ini.

"Bagi para WNI yang memiliki rencana perjalanan ke wilayah tersebut, agar dapat menundanya hingga situasi aman," ungkap Judha di Bandara Soekarno Hatta, Kompas (8/10/2024).

Kemenlu mengingatkan para WNI yang sedang berada di wilayah timur untuk selalu waspada dan melakukan langkah antisipasi agar perjalanan mereka tidak terganggu.

"Jika terjadi serangan antara Iran dan Israel, beberapa negara di Timur Tengah akan menutup wilayah udaranya," kata Judha.

Sejak Agustus 2024, Kemenlu telah mengevakuasi total 65 WNI dari Lebanon secara bertahap.

Semoga, jamaah Haji dan Umrah ke depan baik-baik saja. Semoga konflik yang terjadi Timur Tengah menuai jalan kedamaian (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun