Gerakan Sukiyantoyo dan kawan-kawan dikuti juga warga di gang yang lain. Upaya menjadi lebih baik ternyata bisa menular.
"Ibu-ibu silakan beli cat, nanti saya yang akan menyelesaikan semua," tambah H. Abi Seputro, warga gang di sebelah.
Ujaran H Abi Seputro (71) itu bukan senda gurau. Di tengah usahanya mengecat pembatas selokan, aktivis Masjid Al Muslimun ini beberapa kali istirahat.
"Lha, piye maneh. Sikilku suwe-suwe yo keju (gimana lagi, kaki saya lama-lama terasa ngilu)," katanya suatu hari.
Milenial
Di lain pihak, generasi milenial warga RT 07 RW III Rungkut Barata ikut melakukan hal serupa: gotong royong memperbaiki sarana kampung. Mereka juga mandiri. Suka rela memperbaiki lapangan.
"Beres Om, kami akan perbaiki apa saja yang dirasa kurang. Tujuh belasan harus meriah," celetuk seorang remaja. Tujuh belasan adalah istilah untuk merayakan Kemerdekaan Indonesia.
Berkegiatan sosial, baik di usia tua dan muda bukan hal mudah. Butuh kesadaran tinggi. Menyumbangkan tenaga dan pikiran bisa memberikan aliran pahala. Pilihan itu tidak keliru. Semoga banyak yang meniru.
Melalui kegiatan swadaya mandiri: tua dan muda menjadi spirit bangsa.