Tahun 2011 Mamat menikah dengan Endah Suciati. Pasangan ini tekun dan saling mengisi. Endah Suciati ahli membuat sosis solo. Sejak itu Mamad mulai jualan sosis solo.
Menurut Dr.Sri Wiryanti Budi Utami, Dra., M.Si, ibu kandung Mamad, pada tahun 2011 itulah mulai muncul keinginan menunaikan ibadah haji. Mamad dan istri mendaftarkan sebagai calon jemaah haji.
Masih menurut Sri Wiryanti, kegiatan ibadah Mamad terbilang tekun. Shalat lima waktu tak pernah bolong. Puasa wajib di bulan Ramadan juga senantiasa penuh.
Atas dasar itu, meskipun memiliki keyakinan yang berbeda, Sri Wiryanti memenuhi kehendak Mamad. Ibunda Mamad bahkan ikut membantu mendaftarkan haji ke salah satu bank.
Mamad dan istrinya mengumpulkan hasil keuntungan jualan sosis solo. Lalu Sri Wiryanti yang mengelola uang tabungan mereka untuk dimasukkan ke rekening tabungan haji.
Mamad berhasil pergi beribadah ke Tanah Suci setelah 11 tahun menabung. Namun di tengah kegembiraan, ada satu ganjalan. Karena aturan kuota yang masih terbatas, istri Mamad, belum bisa berangkat pada tahun ini. Menurut informasi dari Departemen Agama, Endah Suciati mendapat porsi tahun 2023.
Haji penantian
Tahun 2022, menjadi tahun yang dinantikan seluruh CJH. Pemerintah sudah memastikan akan menggelar ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Total kuota haji seluruh Indonesia dikurangi, namun Jatim termasuk mendapat kuota paling banyak.
Sebanyak 16.048 calon jemaah haji (CJH) asal Jawa Timur berhak atas kuota haji pascapandemi. Mereka terbagi untuk 38 kota dan kabupaten di seluruh Jatim. Jumlah tersebut, berkisar 45 persen dari jumlah kuota haji normal di wilayah Jatim.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jatim, Abdul Haris Hasan menuturkan, bahwa kelompok terbang (kloter) pertama untuk porsi haji 2022 di Jatim sudah bisa diberangkatkan pada awal Juni.