Wajah bahagia terpancar dari Rahmad Widayat (41th), warga Rungkut Barata, Surabaya. Mimpi pria yang kesehariannya berjualan 'Sosis Solo' itu berangkat haji akhirnya terwujud tahun ini.
"Saya berangkat haji. Saya berangkat haji..." teriak Rahmat, setiap berjumpa dengan tetangga sekitar perumahan.
"Saya berangkat 20 Juni. Gelombang kedua," tambahnya.
Sebagian besar warga di sekitar perumahan awalnya terkejut. Tidak menyangka Rahmat bisa berangkat haji.
Mamad -sapaan akrabnya, jarang bicara soal agama. Sehinga keberangkatan dia ke Tanah Suci sangat menyita perhatian.
Dalam berkomunikasi, antara Mamad dengan warga setempat memiliki sedikit jarak. Selama ini, mereka saling beradaptasi. Mamad terbiasa ceplas ceplos. Cenderung apa adanya. Semasa anak-anak Mamad mbeling (Jawa: nakal). Suka usil menggoda teman seusianya.
Lelaki kelahiran 14 April 1981 ini menyelesaikan pendidikan sekolah luar biasa. Awalnya Sekolah Dasar hingga SMP SLB Among Asih. Kemudian masuk SLB tingkat Menengah Atas di YPAC Semolo Waru dan Pendidikan Keterampilan -diatas SMA, di tempat yang sama.
Selepas itu Mamat bekerja di perusahaan jasa. Â Tiga tahun dia menimba pengalaman, Mamat mulai wiraswasta. Tahun 2010-an dia berjualan aneka minuman. Mulai beras kencur, sinom, kunir asem dan sambel pecel.
Ketika berada di sekolah luar biasa inilah Mamad mendapat skil keterampilan. Mamad menuangkan semua ilmunya. Dia meracik sendiri minuman-minuman yang dijualnya.
Mamad keliling menjajakan barang dagangannya. Tak hanya di kawasan Rungkut, dia merambah wilayah cukup jauh. Menjangkau lebih 20 Km dari radius tempat tinggalnya. Namun Mamad tak pernah melupakan ibadahnya. Dia berhenti di masjid terdekat jika waktu shalat tiba.
Tahun 2011 Mamat menikah dengan Endah Suciati. Pasangan ini tekun dan saling mengisi. Endah Suciati ahli membuat sosis solo. Sejak itu Mamad mulai jualan sosis solo.
Menurut Dr.Sri Wiryanti Budi Utami, Dra., M.Si, ibu kandung Mamad, pada tahun 2011 itulah mulai muncul keinginan menunaikan ibadah haji. Mamad dan istri mendaftarkan sebagai calon jemaah haji.
Masih menurut Sri Wiryanti, kegiatan ibadah Mamad terbilang tekun. Shalat lima waktu tak pernah bolong. Puasa wajib di bulan Ramadan juga senantiasa penuh.
Atas dasar itu, meskipun memiliki keyakinan yang berbeda, Sri Wiryanti memenuhi kehendak Mamad. Ibunda Mamad bahkan ikut membantu mendaftarkan haji ke salah satu bank.
Mamad dan istrinya mengumpulkan hasil keuntungan jualan sosis solo. Lalu Sri Wiryanti yang mengelola uang tabungan mereka untuk dimasukkan ke rekening tabungan haji.
Mamad berhasil pergi beribadah ke Tanah Suci setelah 11 tahun menabung. Namun di tengah kegembiraan, ada satu ganjalan. Karena aturan kuota yang masih terbatas, istri Mamad, belum bisa berangkat pada tahun ini. Menurut informasi dari Departemen Agama, Endah Suciati mendapat porsi tahun 2023.
Haji penantian
Tahun 2022, menjadi tahun yang dinantikan seluruh CJH. Pemerintah sudah memastikan akan menggelar ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Total kuota haji seluruh Indonesia dikurangi, namun Jatim termasuk mendapat kuota paling banyak.
Sebanyak 16.048 calon jemaah haji (CJH) asal Jawa Timur berhak atas kuota haji pascapandemi. Mereka terbagi untuk 38 kota dan kabupaten di seluruh Jatim. Jumlah tersebut, berkisar 45 persen dari jumlah kuota haji normal di wilayah Jatim.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jatim, Abdul Haris Hasan menuturkan, bahwa kelompok terbang (kloter) pertama untuk porsi haji 2022 di Jatim sudah bisa diberangkatkan pada awal Juni.
Kloter pertama akan terbang pada 4 Juni 2022. Mereka akan transit di Asrama Haji Embarkasi Surabaya Sukolilo dulu, sebelum berangkat ke tanah suci. Seluruh jemaah akan diterbangkan langsung ke Madinah.
Mereka yang berhak diberangkatkan haji tahun ini adalah CJH yang tertunda pada 2020 lalu.
Saat pandemi pertama, pemerintah meniadakan pelaksanaan ibadah haji. Saat itu juga seluruh CJH pemegang porsi haji di tahun itu harus ditunda. Tidak ada ibadah haji dua tahun lalu.
Namun, porsi haji mereka tidak hangus dan tetap dimiliki. Mereka adalah yang secara sistem mendapat jatah terbang ke tanah suci pada 2020.
Setahun berikutnya pada 2021, pandemi belum berakhir dan pelaksanaan ibadah haji ditiadakan lagi. Hingga pada tahun ini bisa dilaksanakan meskipun masih belum bisa berangkat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H