Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Catatan Imlek dan Hari Pers Nasional

31 Januari 2022   07:57 Diperbarui: 31 Januari 2022   19:40 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus Serikat Penerbit Suratabar Jawa Timur tahun 1995 (Dok:Pribadi)

Pengurus Serikat Penerbit Suratabar Jawa Timur tahun 1995 (Dok:Pribadi)
Pengurus Serikat Penerbit Suratabar Jawa Timur tahun 1995 (Dok:Pribadi)
Tahun 2001, saya DLK (Dinas Luar Kota) ke Jakarta. Biasanya jalanan ramai, kali ini lalu lintas terasa lengang. Sopir taksi pun heran kenapa tiba-tiba lancar. Ternyata hari itu bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan mulai pertama diberlakukan libur secara fakultatif oleh Presiden Abdurahman Wahid.

Ada toko yang buka, ada pula toko tutup, termasuk sebuah pujasera lantai bawah komplek Mangga Dua -yang di hari biasa, cari tempat duduk saja sulit. Pemilik depot (orang Tionghoa) hafal kebiasaan saya memesan mie pangsit dan minumnya es cincau hitam.

Sebelum menuju ke stasiun Gambir, saya sangat menikmati sepinya Ibu Kota Jakarta.

                                                                                                                          ***

Peringatan Tahun Baru Imlek 2573 tepat pada 1 Februari 2022. Berdekatan dengan HUT ke-76 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Hari Pers Nasional (HPN), tanggal 9 Februari 2022.

Dalam literatur-literatur perjuangan bangsa Indonesia, terdapat fakta bahwa para insan pers, termasuk keterbukaan di era reformasi sejak 1998 membuat budaya Tionghoa tampil lagi.

Bezuk Hermanto  (panggilan: Miming) di Tambakrejo 17 Juli 2012. Empat hari kemudian 21 Juli 2012 kawan saya ini wafat (Dok:Pribadi)
Bezuk Hermanto  (panggilan: Miming) di Tambakrejo 17 Juli 2012. Empat hari kemudian 21 Juli 2012 kawan saya ini wafat (Dok:Pribadi)

Liku-liku suratkabar lokal Surabaya, juga tak bisa lepas dari warga etnis Tionghoa. Harian pagi Jawa Pos di Kembang Jepun, Surabaya mempunyai jurnalis Tionghoa. Semisal senior saya Mas Djoni Budimartono, atau Mas Johny Purbono.

Di Harian Sore Surabaya Post ada Mas Waluyo. Sementara itu Majalah Liberty ada nama Slamet indra Santosa dan Saudari Bicky Hananta.

Sekitar tahun 1980-an, saya berteman dengan Saudari Nany Wijaya ketika liputan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Tatkala saya aktif dalam pengurus Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Jawa Timur ada nama Jacob Hendrawan. Dan, di luar yang saya sebutkan tentu masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun