Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gairah Umrah Telah Tiba, Saatnya Menjemput Pahala

13 Oktober 2019   16:11 Diperbarui: 13 Oktober 2019   18:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolega dan murid-muridnya menyebut nama Juliantono Hadi dengan panggilan akrab: Pak Anton. Sekarang ditambah menjadi Abah Anton. Sebab Juliantono Hadi pada bulan Agustus 2019 lalu telah menunaikan ibadah haji..

Menjemput Pahala

Pak Tono karyawan non guru Smekdor's mengaku sangat bersyukur bisa berangkat ibadah umrah. Sebulan lalu, lelaki kelahiran Nganjuk tahun 1957 itu dipanggil Juliantono Hadi. Sama sekali tak disangka sebelumnya. Dia diminta ikut beribadah umrah bersama Manaya Indonesia.

"Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur" tutur pria yang memiliki tiga anak tersebut. Dia tidak berangkat sendiri. Sebab Pak Tono, petugas serabutan di Smekdor's itu boleh membawa serta istrinya. Maka itu, Pak Tono layak "sangat bersyukur".

Angga Zakaria (17th) seorang murid kelas 3 jurusan Akutansi di SMK Dr. Soetomo juga mendapat kesempatan gratis ibadah umrah dari Kepala Sekolah Smekdor's. Beda dengan guru-gurunya yang seleksinya berdasar senioritas dan lamanya waktu mengajar. Angga harus melalui serangkaian tes sebelumnya. Berupa tes membaca Al Quran. Angga lolos seleksi setelah mengungguli 30 orang murid lainnya, yang juga ikut mendaftar.

Sayembara berhadiah gratis ibadah umrah, menurut Juliantono Hadi untuk membuka kesempatan kepada murid Muslim dan Muslimah di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Salah satu tujuan gratis ibadah umrah untuk membuat keseimbangan. Tidak hanya ikut proses belajar mengajar. Di sisi lain, murid Smekdor's juga harus belajar agama. Khususnya mengaji Al Quran.

Inilah mungkin yang disebut oleh Juliantono Hadi sebagai cita-cita membuka ruang keseimbangan. SMK Dr Soetomo berhasil melangkah. Menciptakan suasana baru. Antara guru dan murid, Tidak sekadar mengejar ilmu. Tapi juga menjemput pahala, Di dunia, lebih-lebih di akhirat.

Menjemput pahala di Tanah Suci. Disikapi PT Manaya Indonesia, dengan sepenuh hati. Fasilitas penginapan selama di Makkah atau di Madinah dibikin senyaman mungkin. Lokasi hotel selalu berdekatan dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Mukharam Khadafi (hadap laptop) menjelaskan manasik Umrah (Dok ABH)
Mukharam Khadafi (hadap laptop) menjelaskan manasik Umrah (Dok ABH)

Bagi yang pernah ke Tanah Suci, memang selalu ada kerinduan untuk kembali ke sana. Apalagi saat mengetahui bahwa salat fardhu berjamaah di Masjidil Haram, misalnya, mendapatkan ganjaran pahala 100.000 kali lipat atau satu kali salat di Masjid Nabawi pahalanya lebih besar 1.000 kali salat di masjid lain. Alasan ini juga yang membuat orang kembali untuk menunaikan umrah ataupun haji untuk kedua, tiga dan seterusnya.

Nanik Hidayati Murad (64th) sudah tak bisa menghitung berapa mengunjungi Tanah Suci. Saking seringnya. Ibadah Umrah baginya sebuah cara nge-charge (menambah energi baru).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun