Sabtu sore (12/10/2019) sebanyak 65 orang calon jemaah umrah Manaya Indonesia duduk rapi di lantai dua Restoran Agis, Surabaya. Masing-masing membaca jadwal keberangkatan dan tata cara manasik yang dibagikan sebelum memasuki ruangan pertemuan.
Rencana perjalanan ibadah umrah terbagi dua kelompok terbang. Kelompok Umrah 9 hari, berisi 35 jemaah direncanakan berangkat tanggal 90 Okober hingga 7 November 2019. Sedangkan kelompok Umrah 13 hari, dengan 30 orang jemaah berangkat tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2019.
Tak lama kemudian keriangan menyelimuti wajah para jemaah. H. Mukharam Khadafi, Direktur PT Manaya Indonesia tampil. Membuka acara dengan sangat santai. Dia menyampaikan manasik secara gamblang. Mudah dipahami. Gampang dimengerti.
Proses ibadah umrah, menurut Khadafi, tidak sulit. Selama berada di Tanah Suci sudah disiapkan pemandu. Apabila Jemaah belum bisa maksimal berdoa, akan dipandu. Bahkan, selama di Mekkah jemaah Manaya bisa melakukan ibadah umrah berulang kali.
"Tujuan umrah yang pertama adalah berkunjung kepada Allah. Bersilaturahim dengan Dzat Yang Maha Hidup. Mohon kebaikan. Utamanya pengampunan terhadap segala dosa." Ujar Khadafi.
Yang kedua, lanjut Khadafi, ketika di Madinah kita menziarahi Rasulullah Muhammad SAW. Mengunjungi makam orang yang paling mulia.
"Apabila ibadah umroh dijalankan dengan khusyu' dan ikhlas, maka ibadah tersebut bisa bernilai pahala dan menjadi ibadah yang mabrur. Diterima oleh Allah SWT. Jika sudah demikian, insyaAllah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik. Penuh keberkahan dan barokah. Dan yang jelas, kondisi ini akan terasa berbeda dari sebelum kita melaksanakan umroh" jelas Khadafi.
Puluhan calon jemaah umrah yang tergabung dalam program PT Manaya Indonesia sangat beragam. Ada yang berangkat secara rombongan. Ada pula keinginan sendiri, alias berangkat perseorangan.
Kebanyakan Jemaah Manaya Indonesia, menilai ibadah umrah sebagai peristiwa menakjubkan. Seperti rombongan dari Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) Dr. Soetomo Surabaya. Smekdor's -sebutan keren SMK Dr. Soetomo, yang pada musim umrah kali ini mengikutsertakan sebelas orang.
Setiap tahun Smekdor's rutin memberangkatkan umrah lima orang guru. Ke limanya disertai istri atau suami, sehingga totalnya sepuluh orang. Tetapi sekarang bertambah.
"Pada tahun 2019 kami menambahkan lagi satu murid yang masih aktif. Sehingga khusus dari Smekdor's ada sebelas orang yang akan berangkat" kata Kepala Sekolah SMK Dr Soetomo, H. Juliantono Hadi.
Kolega dan murid-muridnya menyebut nama Juliantono Hadi dengan panggilan akrab: Pak Anton. Sekarang ditambah menjadi Abah Anton. Sebab Juliantono Hadi pada bulan Agustus 2019 lalu telah menunaikan ibadah haji..
Menjemput Pahala
Pak Tono karyawan non guru Smekdor's mengaku sangat bersyukur bisa berangkat ibadah umrah. Sebulan lalu, lelaki kelahiran Nganjuk tahun 1957 itu dipanggil Juliantono Hadi. Sama sekali tak disangka sebelumnya. Dia diminta ikut beribadah umrah bersama Manaya Indonesia.
"Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur" tutur pria yang memiliki tiga anak tersebut. Dia tidak berangkat sendiri. Sebab Pak Tono, petugas serabutan di Smekdor's itu boleh membawa serta istrinya. Maka itu, Pak Tono layak "sangat bersyukur".
Angga Zakaria (17th) seorang murid kelas 3 jurusan Akutansi di SMK Dr. Soetomo juga mendapat kesempatan gratis ibadah umrah dari Kepala Sekolah Smekdor's. Beda dengan guru-gurunya yang seleksinya berdasar senioritas dan lamanya waktu mengajar. Angga harus melalui serangkaian tes sebelumnya. Berupa tes membaca Al Quran. Angga lolos seleksi setelah mengungguli 30 orang murid lainnya, yang juga ikut mendaftar.
Sayembara berhadiah gratis ibadah umrah, menurut Juliantono Hadi untuk membuka kesempatan kepada murid Muslim dan Muslimah di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Salah satu tujuan gratis ibadah umrah untuk membuat keseimbangan. Tidak hanya ikut proses belajar mengajar. Di sisi lain, murid Smekdor's juga harus belajar agama. Khususnya mengaji Al Quran.
Inilah mungkin yang disebut oleh Juliantono Hadi sebagai cita-cita membuka ruang keseimbangan. SMK Dr Soetomo berhasil melangkah. Menciptakan suasana baru. Antara guru dan murid, Tidak sekadar mengejar ilmu. Tapi juga menjemput pahala, Di dunia, lebih-lebih di akhirat.
Menjemput pahala di Tanah Suci. Disikapi PT Manaya Indonesia, dengan sepenuh hati. Fasilitas penginapan selama di Makkah atau di Madinah dibikin senyaman mungkin. Lokasi hotel selalu berdekatan dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Bagi yang pernah ke Tanah Suci, memang selalu ada kerinduan untuk kembali ke sana. Apalagi saat mengetahui bahwa salat fardhu berjamaah di Masjidil Haram, misalnya, mendapatkan ganjaran pahala 100.000 kali lipat atau satu kali salat di Masjid Nabawi pahalanya lebih besar 1.000 kali salat di masjid lain. Alasan ini juga yang membuat orang kembali untuk menunaikan umrah ataupun haji untuk kedua, tiga dan seterusnya.
Nanik Hidayati Murad (64th) sudah tak bisa menghitung berapa mengunjungi Tanah Suci. Saking seringnya. Ibadah Umrah baginya sebuah cara nge-charge (menambah energi baru).
"Inilah cara rehat sejenak, setelah berbagai-bagai persoalan dalam waktu tertentu dialami setiap manusia. Termasuk saya" ujar Nanik.
Aktivis beberapa pondok dan Yayasan Anak Yatim ini sudah dua kali ikut program ibadah umrah bersama Manaya Indonesia. Pertama pada bulan Januari 2019. Kedua, bulan Oktober 2019. Nanik Hidayati Murad merasa enjoy bersama Manaya. Selama di Makkah yang disewa Millenium Hotel (dulu Hotel Hilton). Sedangkan di Madinah menempati Andalus Hotel.
"Hotel yang disewa Manaya, sangat dekat dengan tempat ibadah" tutur Ibu yang mempunyai puluhan anak asuh ini.Â
Musim Umrah yang dimulai pada kisaran bulan September-Oktober 2019 telah tiba. Gairahnya mulai mengeliat. Saatnya menjemput pahala.
Mengutip Saudi Gazette, Selasa (8/10), perusahaan kendaraan umum di Arab Saudi telah menyiapkan sebanyak 10.000 bus mewah untuk mengangkut jamaah umrah antara Makkah dan Madinah dari Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.
Moda angkutan itu diberitakan bakal dipersiapkan mengangkut jamaah pulang pergi di dua Masjid Suci selama musim umrah. Menurut informasi, musim umrah 2019 akan berakhir pada 15 Syawal 1441 H mendatang atau sekitar akhir bulan Juni tahun 2020.
Bus-bus tersebut telah mengangkut jamaah umrah selama bertahun-tahun. Pada musim umrah yang lalu, telah diangkut sekitar 67 juta jamaah menuju Masjid Al Haram di Makkah dari arena parkir yang berlokasi di jalan-jalan dari Jeddah, Taif, Al-Sayl, Al-Leeth dan Madinah.
Pertemuan silaturahim dan manasik Calon Jemaah Umrah Manaya Indonesia berjalan tiga jam. Acara menjadi semakin hangat sewaktu Jemaah disuguhi makan malam serta paparan program layanan segala kebutuhan oleh Damar Raya (Damar). Damar merupakan sebuah penyelanggara kegiatan (EO) yang dimotori anak muda, Inez Andi Desi Auliya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H