Sementara itu beberapa orang jamaah Pakistan kelas menengah menyewa hotel berbiontang. Saya jumpai meanyereka berada di hotel bintang 4. Umumnya dari kelompok menengah ini membawa keluarga besarnya.Â
Tetapi yang pasti tidak mengambil jatah makanan hotel. Mereka membeli makanan di luar hotel. Dari kebiasaan tersebut sangat masuk akal jika mereka sangat hemat.
Kegigihan orang-orang Pakistan layak diacungi jempol.
Jumlah jamaah Umrah dari Indonesia berada pada peringkat dua. Saya ikut bangga. Saya merasa nyaman. Di berbagai tempat ibadah dan tempat wisata, bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana komunikasi. Mendampingi "Bahasa Dunia" lainnya.
Di Masjid Ji'ranah, tempat pengambilan niat atau miqat bagi jamaah Umrah ada tulisan: "Masjid Ji'ranah adalah sebagaimana masjid kaum muslimin lainnya....
Petunjuk dan arah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, atau tempat-tempat fasilitas umum, Bahasa Indonesia sudah dipakai sebagai bahasa "resmi".Â
Hal ini merupakan indikasi kuat, sekaligus keterkaitan banyaknya jamaah dari Indonesia.
Saudi juga bertekad menyediakan layanan sangat baik dan pengalaman yang luar biasa saat berziarah bagi para jamaah.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi meluncurkan indikator mingguan di mana pihak berwenang dapat melacak jumlah jamaah yang datang ke Kerajaan. Sehingga nantinya, memperkaya pengalaman mereka dengan menyediakan layanan berkualitas tinggi.