Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kurang dari 24 Jam, Visa Umrah Sudah Tercetak

11 Juni 2019   18:48 Diperbarui: 10 Agustus 2019   17:30 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Manaya Indonesia di masjid Khandaq (Dok Pri)

Komplek makam Ma'la sore pukul 117.25 waktu Kota Mekkah (Selasa, 4/6/2019). Sejumlah jemaah umrah asal Pakistan sedang santai di salah satu pedestrian. Duduk di bawah pohon. Tiga perempuan dan tiga pria dengan dandanan yang khas.

Perempuan memakai kain busana cukup mencolok. Hidungnya ditindik. Celaknya menggurat di pipi dan kelopak mata. Kelompok pria memakai gamis dengan rompi khas pula. Bawaannya, terutama jerigen yang berisi air Zamzam, selalu melebihi kapasitas.

Tak lama kemudian, ke-tiga perempuan berdiri. Hanya berjarak 5 meter dari mereka duduk, sudah menunggu kelompok pria. Para pria sedang negosiasi dengan sopir taksi. Memang taksi di Mekkah tak pernah mau menggunakan argo. Jadi harus tawar menawar. Setelah harganya sesuai, mereka pergi naik taksi. Arahnya menuju Kota Mekkah.

Sehari-hari, jemaah umrah -dan haji, asal Pakistan senantiasa mengundang perhatian. Hampir di semua penjuru, baik Mekkah maupun Madinah, jemaah asal Pakistan tampak mendominasi. Lengkap, dengan pemandangan seperti yang saya gambarkan tadi.

Visa umrah yang telah dikeluarkan Arab Saudi pada musim umrah (September 2018-Juni 2019)  sudah mencapai lebih 7 juta orang. Mengutip data dari PT Manaya Indonesia Tour and Travel yang berbasis di Sidoarjo mencapai 7.626.161 visa.

Jumlah jamaah terbesar berasal dari Pakistan, yakni sebanyak 1.626.080. Angka jamaah terbesar. Kemudian diikuti oleh Indonesia sebanyak 950.748.

Berikut ini empat negara penyumbang jamaah umrah terbesar 1440 H:

  1. Pakistan          1.626.080 jamaah
  2. Indonesia          950.748 jamaah
  3. India                    645.256 jamaah
  4. Mesir                   538.940 jamaah

Jumlah jamaah Umrah dari Pakistan di urutan pertaama (Ist)
Jumlah jamaah Umrah dari Pakistan di urutan pertaama (Ist)
Tadinya saya menduga jamaah umrah Pakistan menyusut dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pakistan menutup wilayah udara, bandara, dan membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar negara itu. Hal itu diumumkan setelah ketegangan pecah dengan India di Kashmir.

Sebagaimana dilansir media lokal Arab News -beberapa waktu lalu. Pesawat yang terbang ke Pakistan dari Jeddah dan dari Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdul Aziz di Madinah akan dihentikan sementara sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Tetapi dugaan saya meleset. Umat Muslim Pakistan masih kuat semangatnya untuk menunaikan ibadah umrah. Mereka sangat ulet. Menempati wilayah yang cukup jauh. Penginapan jamaah Pakistan terbilang relatif murah. 

Ketika menuju masjid mereka jalan beriringan. Ketika berada di masjid mereka bergerombol. Membentuk lingkaran. Satu sama lain saling mengawasi.

Sementara itu beberapa orang jamaah Pakistan kelas menengah menyewa hotel berbiontang. Saya jumpai meanyereka berada di hotel bintang 4. Umumnya dari kelompok menengah ini membawa keluarga besarnya. 

Tetapi yang pasti tidak mengambil jatah makanan hotel. Mereka membeli makanan di luar hotel. Dari kebiasaan tersebut sangat masuk akal jika mereka sangat hemat.

Kegigihan orang-orang Pakistan layak diacungi jempol.

Romnongan jamaah Pakistan ziarah di Makam Ma'la (Dok Pri)
Romnongan jamaah Pakistan ziarah di Makam Ma'la (Dok Pri)
Mudah dan Nyaman

Jumlah jamaah Umrah dari Indonesia berada pada peringkat dua. Saya ikut bangga. Saya merasa nyaman. Di berbagai tempat ibadah dan tempat wisata, bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana komunikasi. Mendampingi "Bahasa Dunia" lainnya.

Di Masjid Ji'ranah, tempat pengambilan niat atau miqat bagi jamaah Umrah ada tulisan: "Masjid Ji'ranah adalah sebagaimana masjid kaum muslimin lainnya....

Petunjuk dan arah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, atau tempat-tempat fasilitas umum, Bahasa Indonesia sudah dipakai sebagai bahasa "resmi". 

Hal ini merupakan indikasi kuat, sekaligus keterkaitan banyaknya jamaah dari Indonesia.

Di Madinah ada toko menggunakan nama Indonesia
Di Madinah ada toko menggunakan nama Indonesia
Ibadah haji dan umrah memainkan peran penting dalam industri pariwisata Arab Saudi. Pemerintah Saudi memang memiliki rencana reformasi Visi 2030. Saudi memiliki tujuan untuk menarik jamaah sebanyak mungkin. Targetnya lebih dari 30 juta jamaah umrah.

Saudi juga bertekad menyediakan layanan sangat baik dan pengalaman yang luar biasa saat berziarah bagi para jamaah.

Kementerian Haji dan Umrah Saudi meluncurkan indikator mingguan di mana pihak berwenang dapat melacak jumlah jamaah yang datang ke Kerajaan. Sehingga nantinya, memperkaya pengalaman mereka dengan menyediakan layanan berkualitas tinggi.

Kemudahan itu antara lain, pengurusan visa tidak lagi seperti sebelumnya. Dulu, calon jamaah harus mengirimkan pisik paspor ke kedutaan Saudi Jakarta. Bisa bolak-balik dan berhari-hari lamanya.

Sekarang cukup di-scan. Lewat rekanan (muasasah) yang ditunjuk, pihak travel mengirimkan data calon jamaah umrah. Seluruh proses dilakukan secaa online. Prosedur semakin cepat, mudah, dan aman.

"Kurang dari 24 jam visa resmi umrah sudah tercetak." ujar Direktur Manaya Indonesia, Mukharam Khadafi.

Menurut Khadafi, sistem "e-visa" dalam pengurusan umrah dinilai sangat memudahkan. 

Intinya, terdapat banyak hal yang bisa dipangkas. Pihak penyelenggara perjalanan umrah semacam Manaya Indonesia tak perlu lagi bersusah payah. Calon jamaah umrah (dan haji) pun ikut menikmati segala kemudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun