Tahun ke-2 koalisi yang disebut "Rumah Bersama Trenggalek" memasuki babak baru. Emil Dardak, digandeng Khofifah Indar Parawansa mengikuti Pilkada Gubernur Jawa Timur 2018 lewat Partai Demokrat. Mereka menang mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang direkom oleh PDIP. Emil terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Tetapi ada risiko. Emil Dardak dipecat dari PDIP. Partai berlambang Banteng tersebut menilai Emil sudah melanggar aturan karena nyalon lewat Partai Demokrat. Padahal sewaktu menjadi Bupati Trenggalek Emil merupakan kader PDIP. Kejadian seperti ini menurut saya lumrah. Kerap terjadi. Itulah realitas politik.
Doa yang Terkabul
Jika kemudian Arifin dilantik sebagai Bupati Trenggalek menggantikan Emil bulan Februari 2019 mendatang sangat wajar. Saya tidak terkejut. Bukankah sudah lama dicita-citakan? Doanya dikabulkan oleh Tuhan. Jangan pernah lupa, harapan dan cita-cita itu merupakan doa
Rubrik Politik & Hukum Harian Kompas (Selasa, 22/1/2019) menulis, 'Wakil Bupati Trenggalek Terancam Sanksi'. Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin terancam sanksi akibat tak izin saat bepergian ke mancanegara pada 9-19 Januari 2019. Gubernur Jawa Timur Soekarwo menerima surat aduan dari Bupati Trenggalek. Surat bernomor 94 tanggal 19 Januari 2019 ditandatangani Bupati Emil Listianto Dardak.
Soekarwo berjanji akan meneruskan laporan Emil ke Menteri Dalam Negeri. "Wakil Bupati Trenggalek tidak ada di tempat dan tak melaksanakan tugas pejabat negara" jelas Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
Saya foto berita tersebut. Lalu, pukul 08.00 wib saya kirim ke Arifin. Sekitar pukul 08.11 wib dia merespon. "Sudah saya jawab di instagram," balas Gus Ipin lewat WA. Seketika itu saya buka akun @avinml.
Ada tiga rangkaian video merekam adegan Mochamad Nur Arifin. Mengenakan setelan jas warna gelap, dia bicara dalam bahasa Inggris. Sampai siang hari (Rabu, 23/1/2019) video sudah ditonton oleh 3.696 pengguna instagram. Mendebarkan juga nonton video berdurasi tiga menitan ini. Beberapa kali terdengar suara tepuk tangan dari peserta seminar yang hadir. Heboh banget.
Antara serius dan tidak, Arifin menulis menggunakan bahasa Indonesia: Ini sebagian perjalanan saya dari tanggal 11-19 di Eropa. Bukan perjalanan dinas tapi inisiatif pribadi dengan biaya pribadi. Saya (Arifin) sadar bukan siapa-siapa dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk membawa perubahan. Tetapi bertemu mereka dan melihat dunia luar memberi tambahan energi untuk saya...
Adapun mekanisme birokrasi sudah dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespon kepergian saya. Mohon maaf semua berita yang meresahkan masyarakat, bahkan ada yang khawatir dikira saya diculik. Iya, diculik istri saya @novitamochamad.