Konsumsi masyarakat terus bergerak. Berubah dari waktu ke waktu seiring dengan perilaku zaman dan kematangan berpikir.
Perilaku zaman, tentu saja terkait oleh pergeseran era digitalisasi. Masyarakat dunia secara umum sedang berada di era digital.
Kehadiran internet dengan kelengkapan sederet fitur-fiturnya, menghadirkan sensasi baru. Situs web dan piranti sosial media menjamur. Menjadi unsur terpenting berwisata.
Dulu, simpanan dana digunakan membeli barang pribadi atau untuk kebutuhan keluarga. Sekarang berubah. Fase perubahan itu indikasinya, orang tak segan menyisihkan pengeluaran uang demi belanja pengalaman.
Seiring dengan kematangan berpikir masyarakat, pergeseran itu terjadi. Konsumsi belanja barang beralih menjadi konsumsi pengalaman. Barang mewah dengan segala keunikannya bukan lagi persoalan agar bisa dimiliki.
Sekarang ini terpenting adalah belanja pengalaman. Berwisata, dengan pengalaman baru. Berbahagia bersama keluarga atau teman, mencari petualangan baru. Penuh suka cita.
Kegemaran traveling menjadi potensi pasar yang besar. Ruang kebutuhan penerbangan dari generasi berusia 18-36 tahun cukup melimpah.Â
Untuk menangkap potensi itu, maskapai berlomba-lomba memberikan promo tiket murah bahkan super murah. Targetnya memanfaatkan generasi milenial supaya terbang dengan biaya terjangkau.
Model belanja pengalaman baru ditangkap para penyelenggara Haji dan Umrah menjadi berkah. Agen perjalanan ikut terpacu mencari berbagai terobosan.
Ibadah Umrah dikemas dengan memasukkan unsur wisata religi. Semacam bonus, tanpa sedikit pun mengurangi syarat dan rukun. Umrah Plus Wisata Religi mulai diminati sebagai belanja pengalaman baru. Terutama generasi muda.Â