Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aksi #BebaskanBaitulMaqdis Berasa di Palestina

11 Mei 2018   18:56 Diperbarui: 11 Mei 2018   19:06 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Kaki Lima menikmati penjualan 'atribut' Palestina (Dok Pribadi)

"Situasi di Yerusalem tampak sangat serius dan sulit untuk mengetahui bagaimana konflik antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan" tulisnya.

Apa yang dikhawatirkan Karen sungguh terjadi. Malapetaka sepertinya datang lagi. Eskalasi ketegangan antara Palestina dan AS meningkat sejak Oktober lalu, dan semakin dalam ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Trump memerintahkan relokasi kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem pada tanggal 14 Mei 2018.

Pedagang Kaki Lima menikmati penjualan 'atribut' Palestina (Dok Pribadi)
Pedagang Kaki Lima menikmati penjualan 'atribut' Palestina (Dok Pribadi)
Hari-hari ini menjelang 14 Mei semua mata terbelalak melihat kekejaman tentara Israel menembaki warga sipil Palestina. Bahkan sejak 30 Maret 2018 konflik Palestina-Israel memanas oleh aksi demo di Jalur Gaza. Militer Israel menggunakan peluru tajam ketika berhadapan dengan para demonstran dalam jarak dekat.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, antara waktu 30 Maret 2018 dan 20 April 2018 penembak jitu Israel mengakibatkan setidaknya 45 warga terbunuh. Mereka adalah warga sipil tanpa senjata, termasuk dua wartawan yang mengenakan jaket bertanda 'PRESS'. Sementara itu lebih dari 6.700 lainnya terluka. Unjuk rasa itu akan terus berlangsung selama enam pekan, hingga 15 Mei 2018.

Kegigihan bangsa Palestina melawan pendudukan militer Israel memang patut diacungi jempol.

Indonesia dan Palestina

Monumen Nasional -Monas Jakarta, sepanjang Jumat (11/5/2018) berlangsung Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis. Aksi sejumlah organisasi masyarakat -ormas-ini dilakukan sebagai rasa solidaritas dan bentuk penentangan sikap Amerika dan pendudukan Israel terhadap Palestina.

Jamaah Islamic Short Course (Dok. Pribadi)
Jamaah Islamic Short Course (Dok. Pribadi)
Sejak dini hari para peserta, baik dari luar kota Jakarta atau seputar Jabodetabek memasuki kawasan Monas mengawali aktivitasnya dengan melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Beberapa komunitas relawan berbagai ormas membagikan makan pagi berupa nasi, kue, minuman kopi, dan teh. Mereka juga membuka Posko Kesehatan.

Dua panggung besar berdiri. Backdrop-nya bertuliskan #ALQUDSREDLINE dan AKSI INDONESIA BEBASKAN BAITUL MAQDIS. Pukul 06.00 WIB acara mulai berlangsung. Grup musik nasyid menyanyikan lagu dengan syair lagu diulang-ulang, "Kami bangsa Indonesia bersama rakyat Palestina, berjuang melawan Israel durjana untuk merdeka..."

Setelah itu pembacaan Surat Al-Kahfi dan Surat Al-Isra yang dibawakan oleh 1000 penghafal (hafidz) Al-Quran. Ribuan peserta aksi yang berada di bawah panggung mengikuti bacaan sambil membuka kitab atau dari gadget mereka. Para Ulama pendukung acara menyampaikan orasi serta membaca puisi.

Sebelum berakhir dengan kegiatan shalat Jumat berjamaah, Ustadz Bachtiar Nasir tampil heroik membakar semangat. Teriakan "Hidup Indonesia" dan "Bebaskan Baitul Maqdil dan Palestina" membara tiada henti. Peserta aksi, semuanya ikut larut dalam suasana hikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun