Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Travel Umrah Berjalan di Antara Dua Jurusan

3 April 2018   21:52 Diperbarui: 3 April 2018   21:57 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah makam Habib Noh di Palmer Road, Singapura (Dok Pribadi)

Penipuan yang mengiringi pelaksanaan ibadah umrah sungguh tragis. Kasusnya berulang membuat semua pihak miris. Ribuan korban tak bisa berangkat berteriak histeris. Sedangkan yang terlantar di negeri orang gagal pulang pun menangis

Kasus penipuan terbaru menimpa jemaah travel Bumi Minang Pertiwi (BMP), Sumatra Barat. Puluhan peserta umrah kedapatan terlantar di Arab Saudi dan Malaysia. Kementerian Agama -Kemenag, menegaskan tidak tinggal diam. Izin operasional travel yang berbasis di Padang itu bakal dicabut.

Data terakhir terdapat sekitar 84 jemaah terlantar di Saudi sudah balik ke Indonesia. Kedatangan itu menyusul pemulangan 91 jemaah BMP lainnya yang tertahan di Malaysia dan gagal berangkat ke Saudi.

Kasus jemaah terlantar di Malaysia oleh Kemenag dinilai lebih parah karena berujung gagal berangkat. Segala bentuk penelantaran jemaah termasuk melanggar Peraturan Menteri Agama (PMA) sesuai pasal 25PMA8/2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah.

Kisah ini mengingatkan kisah sebelumnya tentang penipuan jemaah umrah First Travel (Jawa Barat) dan kasus PT Amanah Bersama Ummat -Abu Tour (Sulawesi Selatan). First Travel merugikan 63.310 calon jamaah dengan nilai Rp 905,3 miliar. Sedangkan Abu Tours menipu 86.720 orang dengan kerugian Rp 1,8 triliun. 

"Jadi memang sejak awal, pendiri hanya ingin, katakanlah, menipu karena tidak mungkin orang umrah dengan Rp 13 juta atau Rp 12 juta. Itu tidak mungkin" tutur Wakil Presiden Yusuf Kalla dalam sebuah acara di Cimanggis, Depok akhir pekan lalu (Sabtu, 31/3/2018).

Berdasarkan penelusuran, penipuan First Travel maupun Abu Tours cenderung memiliki kesamaan pola. Masing-masing menawarkan paket umrah dengan harga tak masuk akal, kalau enggan disebut murah. Travel BMP memiliki modus yang sama.

Kecenderungan pola tersebut antara lain, para pendirinya punya kesamaan gaya hidup hedonisme. Pendiri First Travel maupun Abu Tours ditengarai suka jalan-jalan, mengoleksi barang mewah dan memamerkannya kepada khalayak melalui media sosial.

Latar belakang keduanya pun sama-sama pernah mengalami hidup susah. Pemilik Abu Tours pernah menjadi tukang cuci piring di sebuah restoran pizza, dan sempat berjualan Es Teler hingga Coto Makassar. Sedangkan bos First Travel selama 8 tahun sempat berjualan pulsa dan roti burger.

Pamer kemewahan setelah sukses merupakan bentuk pelampiasan atas masa lalu yang tidak menyenangkan. Sebuah usaha untuk mendapatkan pengakuan, terutama bagi kaum muda yang telah memperoleh kekayaan dalam waktu relatif singkat.

Selama ini ada anggapan bahwa ibadah umrah akan selalu mendapat cobaan. Calon jamaah diminta untuk terus bersabar, dan bahkan sebagian diminta untuk menambah uang pendaftaran, demi memperlancar aksi penipuan.

Cobaan dan kesabaran itu menjadi nilai jual yang ampuh. Celah ini dimanfaatkan oknum untuk menipu calon jamaah. Pemilik First Travel, bosAbu Tours, dan Bumi Minang Pertiwi sukses mengemas "cobaan kesabaran" menjadi sumber penghasilan.

Umrah Mandiri

Sekitar lima belas hari (22 Februari -- 10 Maret 2018) saya melaksanakan "Umrah Plus Al Aqsa". Perjalanan ibadah ini sepenuhnya atas inisiatif  sohib Juliantono Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo Surabaya.

Juliantono Hadi sering memberangkatkan umrah secara gratis kepada  guru di lingkungan SMK Dr. Soetomo. Kegiatan ini berlangsung sejak tahun 2016, dan hingga saat ini telah berangkat lebih dari 20 orang guru berikut keluarganya.

Juliantono Hadi (kanan) dan Mukharam Khadafy (kiri) selalu santai (Dok Pribadi)
Juliantono Hadi (kanan) dan Mukharam Khadafy (kiri) selalu santai (Dok Pribadi)
Selain umrah, Cak Joel Bonek Mania -panggilan lain Juliantono Hadi, juga memberangkatkan guru-guru non muslim mengunjungi Kota Bethlehem dan tempat suci umat Kristiani. Program-program tersebut terselenggara setiap tahun tanpa sedikit pun mengganggu uang operasional sekolah.

Selama ini biro perjalanan yang mengantarkan umrah keluarga besar Smekdor's -nama beken SMK Dr. Soetomo Surabaya, adalah PT Manaya Indonesia. Biro perjalanan yang berlamat di Wonokoyo, Sidoarjo itu boleh dikata menjadi langganan.

Sebagai Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo dengan program berbagai keahlian (Akutansi-Pemasaran-Multimedia-Perhotelan-Teknik Produksi Fil&Program Televisi), Juliantono Hadi tentu tidak main-main memilihkan partner umrah untuk koleganya.

Sejak pertama menentukan keberangkatan "Umrah Plus Al Aqsa" sudah terjalin diskusi. Melalui iPad Mini Julianto Hadi membeberkan peta lokasi tujuan. Selain menunjuk beberapa hotel di Yerusalem, dia berpesan agar Manaya Indonesia dapat memperpanjang masa tinggal selama di Palestina.

Menurut Julianto Hadi, rasanya kurang nyaman kalau perjalanan jauh hanya menginap satu hari. Di kemudiaan hari memang terbukti kami bisa menikmati Palestina selama tiga hari.

Direktur PT Manaya Indonesia, Mukharam Khadafy (34th) mencermati semua permintaan tersebut. Katanya, Manaya Indonesia akan mengatur pemesanan visa. Akomodasi, mau menginap di hotel macam apa silakan pilih. Pria kelahiran Surabaya ini sering mengenakan sarung, dan tak pernah lepas dari songkok hitam atau kopiah putih.

Penyelenggaraan perjalanan umrah bukan semata-mata mengandalkan bisnis. "Umrah itu ibadah, karena itu kami harus bisa memberi pelayanan lebih" jelas Mukharam Khadafy.

Memberikan pelayanan lebih tidak harus mahal. Namun harga murah juga bukan berarti murahan. Lalu apa? "Saya ini pelayan umat. Harus bisa berhemat!" kata Mukharam Khadafy.

Sebelum perjalanan menuju Tanah Suci, rombongan berjumlah 11 orang ini singgah satu malam di Singapura. Kami ziarah ke makam Sayyid Noh bin Mohammad Alhabshe, atau dikenal dengan sebutan Habib Noh yang berada di Palmer Road, Tanjong Pagar, Singapura.

Berada di Singapura kinerja Mukharam Khadafy cukup cekatan. Seluruh jemaah membawa sendiri tas bawaannya, bahkan saling membantu. Wajar jika Khadafy bilang hemat. Bapak dari tiga anak ini memanfaatkan aplikasi di gadgetnya untuk memenuhi semua keperluan akomodasi.

Kepada setiap jemaah dia selalu terbuka. Mulai tiket, jadwal keberangkatan hingga urusan paspor dan bagasi. Ketika antre keberangkatan, ada jemaah bertanya -soal tiket, dia menjawab sambil tersenyum, "Sudah saya kirim lewat WA".

Juliantono Hadi (kiri) dan Khadafi (dua dari kiri) bersama para jemaah (Dok Pribadi)
Juliantono Hadi (kiri) dan Khadafi (dua dari kiri) bersama para jemaah (Dok Pribadi)
Saat ini travel perjalanan haji dan umrah terdaftar di Kemenag sekitar 700-an. Di luar itu yang tidak terdaftar atau masih proses pendaftaran ada ribuan jumlahnya.

Banyak travel biro perjalanan umrah bermasalah. Namun ada juga cerita travel umrah yang justru dapat menyelesaikan masalah. Bisa dibayangkan, dalam setahun ada sekitar 1 juta orang Indonesia melaksanakan ibadah umrah. Butuh pemikiran konkrit ala Juliantono Hadi dan Mukharam Khadafy.

Sejak berangkat dari Juanda Surabaya sampai Singapura kami merasa aman. Selama berada di Tanah Suci mulai Mekah, Medinah, dan Palestina hingga kembali ke Tanah Air, Alhamdulillah juga nyaman.

Penyelenggara perjalanan ibadah umrah berjalan di antara dua jurusan. Tidak banyak, hanya dua pilihan. Jurusan kebaikan, atau jurusan penipuan.

Pilihan Julianto Hadi menggandeng Manaya Indonesia tidak salah tunjuk. Zaman sudah terbuka, pelajaran berharga bagi siapa saja. Jemaah mulai dikenalkan perjalanan umrah secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun