Di bidang redaksi Jakob Oetama juga sering memberikan masukan sehingga lolos dari berbagai ujian. "Pak Jakob selain bijaksana, juga bijaksini," tutur Dwianto Setyawan melalui telepon ketika mengenang peristiwa itu.
'Bijaksana' artinya selalu memahami kepentingan para pemegang modal. 'Bijaksini' maksudnya mengerti situasi dan kondisi di daerah dengan tetap melindungi aset-asetnya.
Bagi Jakob karyawan adalah manusia yang harus dikembangkan dan dioptimalkan serta dihormati. Falsafanya  humanisme transendental atau kemanusiaan beriman menjadi nyawa manajemen dan pendirian, serta sikap Jakob Oetama sebagai manusia, pengusaha, guru, dan anggota masyarakat.
Sebagaimana diketahui, sebelum terjun menekuni dunia jurnalistik, tahun 1952 Jakob pernah menjadi guru SMP Mardiyuana di Cipanas dan guru SMP Van Lith di Jakarta.
Pak JO, demikian panggilan akrab rekan sejawatnya, selalu menunjukkan dedikasinya. Rutinitas datang ke kantor di Jl. Palmerah Selatan, Jakarta pada pukul 07.00 WIB tetap terjaga, meskipun tidak lagi sehari penuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H