Satu paparan menarik, adanya unsur-unsur yang memengaruhi untuk menggambarkan pengalaman dan kebiasaan Sukarno sejak usia muda, adalah timangan atau kekudangan yang dilakukan oleh ibundanya. Dalam setiap prosesi timangan atau kekudangan itulah sang ibu selalu membisikkan pujian dan harapan agar Sukarno kelak menjadi Karna atau pahlawan pembuka zaman kegelapan membentuk sikap mental pemimpin, percaya diri serta berani tampil menonjol.
“Belajarlah mulai dari timangan ibu, sampai liang lahat”. Barang kali pepatah ini pantas didengungkan kembali sebagai refleksi keluarga Indonesia. Timangan dan kudangan mutlak menjadi miliknya para ibu, sementara anak-anak bertindak secara sadar meraih takdirnya.
Sejarah tidak memilihnya secara kebetulan. Melalui ratusan buku biografi yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa menggambarkan sosok pemimpin fenomenal ini. Sukarno memang terlahir sebagai pemimpin, dan bertindak secara sadar untuk meraih takdirnya.
Ada yang bilang Juni adalah bulan Bung Karno. Tanggal 6 Juni 1901 dia dilahirkan. Proklamator dan Bapak Pancasila itu wafat hari Minggu, 21 Juni 1970. Kemudian sejak tahun 2016 masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H