Mohon tunggu...
Arifin Maulana
Arifin Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - hidup ini singkat dan apa yang kita lakukan hari ini sebisa mungkin dapat memberikan dampak positif bagi orang - orang disekitar meski itu menjadi sesuatu yang berat untuk kita, karena sejatinya manusia diciptakan untuk saling membantu sama lain bukan manusia yang mengejar eksistensi secara personal.

jadilah manusia bermanfaat dimanapun kita berada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karakter Generasi Z Jebolan Covid-19

18 Agustus 2023   15:55 Diperbarui: 18 Agustus 2023   15:56 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena kehidupan hari ini memunculkan berbagai macam perwujudan karakteristik manusia. Fenomena ini mempengaruhi cara penilayan, perlakukan bahwan sampai dengan standarisasi desain lingkungan sosialnya dipengaruhi oleh hal tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa mereka ini adalah Generasi Z. Maksud Generasi Z disini adalah analisis yang muncul dari para psikolog dunia yang memutuskan lebeling ini untuk digunakan sebagai pendekatan penilaian kepada generasi muda hari ini.

Dalam kurun waktu yang belum lama, kita juga menemui satu fenomena alam yaitu Covid-19 yang sangat menggemparkan kehidupan manusia di seluruh dunia. Kita tidak akan membahas mengenai bagaimana virus ini bekerja, tapi yang ingin kita lihat adalah dampak sosial yang diakibatkan dari sisi pembentukan karakter generasi hari ini.

Seperti yang kita ketahui, bahwa adanya fenomena Covid-19 mengubah seluruh bentuk aktivitas manusia, mulai dari bentuk pendidikan dalam dunia sekolah, universitas, bahkan dalam pendidikan karakter sejatinya yang dilakukan oleh organisasi -- organisasi kepemudaan juga mengalami perubahan yang sangat besar. Formula harus berubah namun bayak yang belum bisa untuk berubah.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan sistem pendidikan tradisional (skema pembelajaran dengan tatap muka), dengan skema online menggunakan sofware aplikasi. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa ada perubahan dari sisi efektifitas pendidikan yang diberikan, jika dari segi nilai itu sangat mudah untuk diberikan, namun untuk menyakinkan bahwa peserta didik mampu dan paham akan pelajaran yang diberikan belum tentu,"ujar salah satu dosen di universitas swasta di Indonesia".

Selain itu, dari beberapa kalangan organisasi kepemudaan juga menganggap bahwa ini merupakan sebuah hambatan, dimana karakter generasi Z ini merupakan generasi yang lembek, dan tidak dapat diberikan perlakukan yang tradisional seperti yang dilakukan dalam masa pendidikan organisasi "kaderisasi" ditambah mereka alumni Covid -19 yang membentuk karakter ingin menerima sesuatu yang instan saja. suatu kombinasi yang sangat matang dan menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk para pelaku pendidik baik dari pengajar di dunia perkuliahan, sekolah dan lain- lain sampai dengan para pendidik di organisasi-organisasi kepemudaan.

Kita akan kembali mengupas sebenarnya generasi Z itu apa sih. Generasi Z merupakan generasi muda yang lahir sekitar tahun 1997-2012 atau anak yang berusia sekitar 11-27 tahun. Mereka terlahir dan tumbuh langsung di dunia digital atau teknologi yang memberikan banyak kemudahan, cepat, instan, sekaligus banyak rintangan, sehingga mereka terdidikan oleh lingkungan yang  serba instan.

Psikolog Tara de Thouars menyebut alasan generasi Z bisa kreatif dan inovatif. Salah satunya karena menganggap pengalaman adalah segalanya. Akses pengalaman generasi Z berbeda dengan generasi sebelumnya, referensi informasi sangat memadai karena mereka lahir dengan tunjangan perkembangan teknologi yang sangat besar dimana arus informasi didapatkan dengan sangat mudah dan tidak terbatas. Daya tangkap para generasi Z lebih kearah fenomena yang tersebar di dunia maya sehingga variasi ide, gagasan lebih kreatif dibanding dengan generasi sebelumnya. Sebut saja salah satu contoh seperti aktivitas kampus, dimana dulu kita sering mengadakan agenda seminar yang menghadirkan peserta dan pembicara dalam satu tempat. sekarang berbeda dan konsep tersebut tidak berlaku. konsep seminar hari ini sudah berbentuk ruang pendidikan dalam sosial media yang sering dinamakan "webinar", atau seminar dalam bentuk online. Itu merupakan desain generasi Z hari ini, mereka bisa mendisain suatu agenda besar yang butuh banyak sumber daya menjadi sangat simpel. Sungguh sangat canggih kan ide mereka ini.

Generasi Z alumni Covid-19 sebetulnya kreatif, inovatif, sangat ambisius, open minded (berpikiran terbuka), ingin mencoba hal-hal baru yang sebetulnya tidak ada di generasi-generasi sebelumnya. Mereka mempunyai segudang ide yang dapat menjadi aspek yang berbeda dari gambaran aktivitas sebelumnya. Kreativitas Gen Z berbeda dengan generasi sebelumnya, termasuk Gen X dan Boomer, yang menjadikan loyalitas dan kerja keras sebagai nilai utama.

Tuntutan besar generasi di era teknologi 5.0

Saya merujuk pada hasil survei yang memberikan gambaran sekitar 46 persen Gen Z memiliki pekerjaan sampingan yang menjadi skema hidup yang terjadi hari ini, berpandangan perlu memiliki uang tambahan karena angka kebutuhan generasi hari ini lebih banyak daripada sebelumnya, dan memiliki koneksi sebagai suatu keharusan dengan memanfaatkan konektivitas jaringan yang mudah untuk didapatkan. Sikap itu berbeda dengan generasi pendahulunya, termasuk generasi milenial, yang tidak seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun