Orang yang menjalankan ibadah puasa didasari oleh keimanannya akan mematuhi semua rukun dan syarat, sehingga terjadi keteraturan jadwal dan pola makan sedemikian rupa. Seiring dengan keteraturan hukum alam atau hukum Tuhan terkait kinerja dan etos kerja organ tubuh dalam hal ini organ-organ pencernaan yang pada dasarnya teratur sesuai kodratnya.
Dilain pihak orang berpuasa ada kecenderungan bahkan kepastian gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan sebaik-baiknya, kwalitas maupun kwantitasnya sesuai aturan normative tentang gizi. Bahkan ada pemahaman yang berlebih bahwa puasa perlu dibarengi dengan ‘menimbun pangan’ di malam harinya. Malam hari berusaha makan sebanyak-banyaknya untuk menghadapi puasa di esok harinya.
Dampak positif patuh terhadap keteraturan jadwal makan dan pasokan pangan kedalam tubuh yang lebih dari cukup dan seimbang kwalitas maupun kwantitasnya. Menghsilkan efisiensi dan efektifitas pengolahan pangan bergizi dalam tubuh (metabolisme) menjadi lebih baik. Efek yang nampak ada orang yang merasa menjadi lebih gemuk dan sehat setelah menjalankan ibadah puasa. Meskipun puasa hanya dalam waktu satu bulan tetapi dijalankan dengan baik dan benar karena keimanan, organ tubuh merespon dengan menampilkan gambaran tubuh yang gemuk dan sehat.
Apalagi kalau gaya hidup puasa itu dijalani sepanjang waktu diluar bulan puasa, dengan konsekuen dan konsisten dalam segala aspek kehidupan yang terkandung didalamnya. Dapat digambarkan bahwa inilah bentuk konkrit perubahan dari orang yang beriman menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana diisyaratkan dalam ajaran menjalankan ibadah puasa. Boleh jadi gemuk dan sehat setelah orang berpuasa, adalah bentuk nyata dari anugerah Allah yang sering disebut-sebut dengan lailatul qadar.
Dari tinjauan tauziah para ulama bahwa salah satu tanda orang yang mendapat lailatul qadar antara lain adalah wajah bersinar berseri-seri dan berbagai perilaku yang sangat baik. Logika ilmiah gambaran orang tersebut dapat dipastikan berada pada orang yang sehat wal afiat lahir maupun batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H