Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro - 3B (Being Kind, Being Success, Being Happy) - Enthusiastic in social research, scholarship, writing competitions, and communication

Hello, my name is Arif Hidayat, but you can call me Arif. I am a Bachelor of Communication graduate from Yogyakarta State University (UNY). Now I am continuing my Master's Degree at Diponegoro University, majoring in Communication Science. I have an interest in writing. I like to write and research dissent as a content creator. By writing and researching, I can get national and even international championships. Even by writing and researching, I met the Indonesian Minister of Education, Muhadjir Effendy. In addition, I also like to create content on social media, one of which is Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jajan Tom Yam di Thailand Bayar Pakai Rupiah, Cuma Bisa dengan QRIS Cross-Border

20 Oktober 2023   19:15 Diperbarui: 22 Oktober 2023   01:13 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DataIndonesia.id | Gambar olahan pribadi

Dilaporkan bahwa QR lintas negara bahkan dapat meningkatkan transaksi UMKM karena memudahkan pelanggan asing untuk membeli barang lokal. Wisatawan asing nantinya dapat menggunakan QR lintas benua jika mereka ingin bertransaksi di Indonesia selama vakansi. Itu juga berlaku untuk perjalanan ke luar negeri. Diharapkan QR cross-border juga dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi di berbagai sektor melalui efisiensi yang ditawarkannya.

Sesuai Gaya Hidup Generasi Z Yaitu Serba Cashless
Generasi Z lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang memiliki kemajuan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Pembayaran digital, baik melalui dompet digital, QR, atau kartu contactless, semakin diminati di era kemajuan teknologi. Consumer Payment Attitude Visa 2022 mencatat, pembayaran dengan dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia hingga 93 persen. Hal ini telah memicu kebiasaan baru, terutama dalam memilih gaya hidup cashless atau tanpa uang tunai saat berbelanja.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan Customer Payment Attitudes Study 2022, sebanyak 78 persen ternyata penggunaan pembayaran digital atau cashless didominasi generasi muda (Gen Z), disusul Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen). Generasi Z mengembangkan kebiasaan yang menyebabkan adanya cashless society. Mereka percaya bahwa penggunaan pembayaran digital lebih sederhana dan mudah, sehingga mereka tidak perlu memiliki uang tunai terlalu banyak. Ketika cashless society muncul, perputaran uang di Indonesia meningkat, yang secara tidak langsung mendorong kemajuan di sektor usaha.

Untuk diketahui, sejak tahun 2019 pemerintah dan Bank Indonesia telah menyepakati dua belas program transaksi non tunai untuk mendorong inovasi dan memperluas elektronifikasi transaksi di Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan landasan hukum, penerapan QR Indonesian Standard (QRIS), dan penyebaran elektronifikasi ke berbagai bidang, termasuk moda transportasi. Dengan adanya kemajuan teknologi ini, memudahkan masyarakat untuk berkeliling lintas negara hanya dengan QRIS Cross-border. QRISnya satu, menangnya banyak!


Participant of BI Digital Content Competition 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun