Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro - 3B (Being Kind, Being Success, Being Happy) - Enthusiastic in social research, scholarship, writing competitions, and communication

Hello, my name is Arif Hidayat, but you can call me Arif. I am a Bachelor of Communication graduate from Yogyakarta State University (UNY). Now I am continuing my Master's Degree at Diponegoro University, majoring in Communication Science. I have an interest in writing. I like to write and research dissent as a content creator. By writing and researching, I can get national and even international championships. Even by writing and researching, I met the Indonesian Minister of Education, Muhadjir Effendy. In addition, I also like to create content on social media, one of which is Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jajan Tom Yam di Thailand Bayar Pakai Rupiah, Cuma Bisa dengan QRIS Cross-Border

20 Oktober 2023   19:15 Diperbarui: 22 Oktober 2023   01:13 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DataIndonesia.id | Gambar olahan pribadi

Melakukan perjalanan menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menghilangkan penat selepas menjalani rutinitas harian, tak terkecuali oleh generasi muda. Mereka berlibur untuk menikmati waktu jeda sekaligus menyegarkan pikiran sebelum kembali ke rutinitas sehari-hari. Pada era digital seperti saat ini sudah banyak kemudahan untuk mengakses referensi berlibur. Anak-anak muda, para generasi milenial dan Z memanfaatkan kemudahan itu untuk membantu mereka menunaikan kegemarannya jalan-jalan.

Kawasan ASEAN menjadi salah satu pilihan destinasi berlibur, karena memiliki akses yang mudah dan biaya yang terjangkau. Alasan itu juga menjadi pertimbangan para generasi muda untuk melancong ke negara-negara ASEAN, salah satunya Teuku Fajarrul Ram. Pemuda dari kalangan generasi Z ini memilih Thailand sebagai destinasi liburan. Alasan pria yang akrab disapa Zana ini memilih Negeri Gajah Putih itu karena akses mudah, biaya yang sesuai budget, dan banyak pilihan tempat yang dapat dikunjungi. Selain itu, yang tak kalah penting adalah Thailand sudah menerapkan QRIS Cross-Border. Zana menjelaskan, bahwa di era digital sekarang semuanya serba terbantukan dan mudah untuk diaplikasikan hanya dengan ketukan di layar gadget saja semuanya bisa dan beres. Disamping itu, melalui pembayaran non tunai bisa mencegah aksi penipuan yang marak terjadi pada wisatawan asing.

“Ya, saya memilih Thailand sebagai tempat berlibur karena akses kesana yang mudah. Selain itu, objek wisata disana cocok buat lokasi foto-foto dan eksis di media sosial,” tutur mahasiswa dari Universitas Airlangga Surabaya itu.


Tak lupa sembari melepas penat, aktivitas wisata kuliner juga jangan sampai terlewatkan di Thailand. Saat berkunjung di Kota Thailand, Bangkok, Zana tidak melewatkan untuk mencicipi kuliner khas Tom Yam. Pemuda berusia 21 tahun itu sengaja ingin mendapat pengalaman menikmati hidangan sup Tom Yam di negara asalnya. Kemudian, saat transaksi ia pun ingin mengetahui bagaimana jika membayar secara non tunai di rumah makan yang menjual Tom Yam tersebut.

“Kalau liburan ke luar negeri selain menyiapkan uang tunai sebagai pegangan, saya juga punya uang digital. Menurut saya itu lebih praktis karena tinggal scan saja. Nah, kebetulan saat jajan di rumah makan yang menjual Tom Yam menyediakan fasilitas pembayaraan digital, dan itu memudahkan sekali,” ungkap Zana.


Tidak hanya di rumah makan yang menjual Tom Yam, di sejumlah gerai pakaian, pusat oleh-oleh di Bangkok, juga sudah melayani pembayaran non tunai menggunakan pembayaran QR lintas negara atau QRIS Cross-Border. Adapun, pemuda asal Surabaya ini sebelumnya sudah tahu jika Thailand merupakan salah satu negara yang mengimplementasikan QRIS Cross-Border sebagai sistem pembayaran melalui media sosial dan pemberitaan yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI).

“Jadi, saat beli oleh-oleh di Pratunam atau Chatuchak, saya tinggal scan QRIS saja. Semuanya jadi mudah dan praktis,” ujarnya.


Adapun, menurut Zana, melakukan pembayaran dengan QRIS antar negara itu gampang, langkahnya cukup buka aplikasi pembayaran dan pilih bagian “Scan QRIS”, lalu masukkan saja nominal yang harus dibayar dalam mata uang negara yang dituju. Setelah itu, tinggal konfirmasi saja dan nanti akan otomatis terkonversi dalam Rupiah, lalu masukkan PIN, kemudian pembayaran selesai.

“Kemudahan melakukan pembayaran secara digital ini tentu memiliki dampak positif terutama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun kita memilih untuk melancong ke luar negeri, tapi secara tidak langsung kita sudah membantu pemerintah dalam menjaga eksistensi Rupiah dengan melakukan pembayaran menggunakan QRIS Cross-Border,” ucap Zana.

Namun tidak hanya itu, kata Zana, dengan melakukan pembayaran non tunai juga membantu generasi Z untuk mengelola keuangan agar lebih mudah dan transaksi jadi lebih aman.


Gen Z Memilih Melancong Ke Luar Negeri Untuk Destinasi Berlibur
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2022 terdapat 3,54 juta penduduk di Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Dari data tersebut, mayoritas wisatawan pergi ke luar negeri untuk liburan dengan prosentase 50,88 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun