Mohon tunggu...
Arif R. Haryono
Arif R. Haryono Mohon Tunggu... -

terkadang menulis, jarang bekerja, seringnya melamun dan bermimpi di siang bolong:....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menakar Giovinco: Jalan Panjang Menuju Kepantasan “#10”

14 Desember 2012   09:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:40 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketenangan di depan gawang ~

Mungkin itu yang ada di benak kita semua melihat tayangan ulang gol Giovinco ke gawang Cagliari di Copa Italia Kamis dini hari (13/12) atau Rabu malam (12/12). Menerima bola liar hasil usaha Simone Padoin, Giovinco sempat mengecoh bek cagliari, sebelum akhirnya menyeploskan bola ke gawang Avramov.

Entah kebetulan atau tidak gol tersebut begitu akrab denganpemain pemiliki tinggi badan 1,64 meter ini.


  1. Giovinco mengenakan jersey #12
  2. Gol diciptakan pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 (12/12/12)
  3. Gol tercipta pada menit 12 di babak kedua;
  4. atau pun dibaca dalam hitungan waktu di menit 57 (5+7 = 12)
  5. Secara jumlah karakter, secondo tempo (babak kedua) memiliki 12 jumlah karakter

Inikah tapak tilas awal Giovinco sebelum pantas mewarisi sang legenda #10?

Di balik Bayang-bayang sang Maestro
The Odysseus of Giovinco. Kepulangan kembali dirinya setelah masa pengembaraan di Empoli dan Parma telah membuka ruang bermain yang lebih banyak Gio. Dus, pengalaman dan reflek bermain pun semakin meningkat. Namun, kepulangan Gio kali ini tak dibarengi dengan keberuntungan. Gio mendapatkan tekanan yang luar biasa dari luar lapangan. Tekanan itu bernama “Alessandro Del Piero”

Del Piero memang tak pernah secara spesifik menyebut nama penerusnya, lebih jauh sekalipun menyebut Gio sebagai pewaris #10. Banyak pihak bahkan melansir bahwa DNA #10 sudah terlalu kuat mematri dalam kepribadian dan karakter bermain il Capitano. Laiknya dialektika mencari pewaris Maradona di Argentina, perdebatan #10 Juventus akan terus berlanjut sampai para pendebat lelah sendiri. Entah kapan.

Mari menyimak data sejenak ~

Dalam 6 musim-nya bermain, (2012/2013 adalah musim ke-7) Giovinco telah total mencetak 33 gol dari 156 kali bertanding di ajang Serie A, Coppa Italia, dan Uefa Champions League. Torehan yang tak terlalu istimewa bila dibandingkan dengan Del Piero yang – lucunya – juga sama-sama menempuh 156 kali bertanding namun dengan catatan yang lebih baik, 61 gol.

Selengkapnya bisa disimak tabel berikut

Data Statistik Alessandro Del Piero

Musim

Serie A

Cups

Eropa

Total

Main

Gol

Main

Gol

Main

Gol

Main

Gol

1991/1992

4

0

0

0

0

0

4

0

1992/1993

10

1

0

0

0

0

10

1

1993/1994

11

5

1

0

2

0

14

5

1994/1995

29

8

10

1

11

2

50

11

1996/1997

22

8

4

0

6

4

32

12

1997/1998

32

21

4

1

10

10

46

32

Kesimpulan: Total rerata gol/pertandingan selama 6 tahun awal Alex bermain: 61/156 = 0,39

Data Statistik Sebastian Giovinco

Musim

Serie A

Cups

Eropa

Total

Main

Gol

Main

Gol

Main

Gol

Main

Gol

2006/2007

3

0

0

0

0

0

3

0

2007/2008

35

6

1

0

1

0

37

6

2008/2009

19

2

3

1

5

2

27

3

2009/2010

15

1

0

0

4

0

19

1

2010/2011

30

7

2

0

0

0

32

7

2011/2012

36

15

2

1

0

0

38

16

Kesimpulan: Total rerata gol/pertandingan selama 6 tahun awal Giovinco bermain: 33/156 = 0,21

Tentu konsep perbandingan ini tak bisa dijadikan basis argumentasi yang kuat, mengingat komposisi tim kala Alex dan Gio bemain turut berpengaruh. Bisa saja kita berkilah Alex bisa membuat banyak gol karena didukung oleh barisan lapangan tengah yang mumpuni. Menyebut beberapa seperti Paolo Sosa, Deschamps, Zidane, Antonio Conte, dan sebagainya. Sementara Giovinco kebanyakan didukung oleh rekan tim medioker (di luar musim 2007/2008 tentunya). Tak heran, kala masih bermain bersama, Gio tak sekedar bertempur melawan tekanan mental fans sebagai “sang pewaris” namun ia pun harus menasbihkan dirinya sendiri di starting XI Juventus.

Jalan Panjang menuju Kepantasan
Kepantasan Gio sebagai pewaris #10 dalam hemat saya memang isu yang menarik. Secara mendasar Gio memang memiliki semua pra-syarat sebagai pewaris #10: produk asli akademi Juventus, skill teknik di atas rata-rata, visi bermain, kemampuan passing, akselerasi, dan – tentu saja – tendangan bebas yang mumpuni laiknya Alex. Tetapi isunya tak sesederhana itu

Juventus adalah klub profesional yang tak menyandarkan nasibnya pada hal picisan bernama “sentimentil”. Setiap pemain yang mengenakan jersey ini harus sadar bahwa mereka harus berjuang untuk mampu menembus starting line-up di tiap pertandingan, apapun konsekuensi dan usaha yang harus ditempuh. Ini tantangan terbesar Giovinco; membuktikan dirinya pantas dengan memberikan Juventus gol-gol penentu kemenangan dan berdiri menjulang sejajar dengan sang idolanya. Tugas Giovinco sebagai striker adalah mencetak gol, tak sekedar menari di atas lapangan. Gol ke Cagliari semalam tentu awal yang baik

Kini, tembok mental di balik bayang-bayang “sang kapten” sudah tak ada. Del Piero telah merintis karir di benua Kangguru. Semestinya tak ada lagi beban. Maka musim 2012/2013 adalah musim pembuktian kepantasan Giovinco atas #10. Pantas atau tidak, yang bisa dijadikan patokan adalah torehan gol Giovinco sebagai striker, bukan hal sentimentil semacam pra-syarat semata

Waktu yang akan menjawab, Gio adalah penerus Del Piero atau tak lebih sekedar Fabrizio Miccoli....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun