.....................
Sajak yang ditulis tahun 1955 itu bisa dianggap mewakili puisi tahun 50-an yang banyak mengungkapkan simpati penyair terhadap orang miskin.
Berbicara tentang puisi tentu tidak pernah lepas tentang tema cinta, yang menurut Sapardi cinta adalah pengalaman yang sangat merepotkan kita, hingga para penyair manapun sejak penciptaan puisi klasik sampai sekarang sering menciptakan puisi dengan tema cinta.Â
Puisi juga bisa digunakan oleh penyairnya untuk memperlihatkan sikap hidupnya, baik dengan teknik menggunakan gaya ungkap prosa liris atau puisi tentang peristiwa.
Di bagian akhir buku Sapardi memaparkan puisi yang ditulis dengan memanfaatkan dongeng, situasi yang melandasi proses kreatif penyair yang unik sebab ia berketepatan untuk menggunakan dongeng, misalnya dongeng tentang wayang yang diambil dari kisah mahabarata atau Ramayana yang mengalami modifikasi cerita.Â
Hal ini menuntut kecerdikan penyair untuk menuliskannya dalam lirik ringkas, dengan tafsir yang menjadikannya dramatic karena diksi dan latar yang diciptakannya.(hal 130)
Secara keseluruhan buku yang ditulis Sapardi Djoko Damono ini sangat bermanfaat untuk dibaca oleh siapapun. Baik pelajar, mahasiswa, Guru, Dosen, sastrawan, atau anggota masyarakat lainnya, karena gaya bahasanya yang sederhana dan disertai banyak contoh hingga mudah untuk kita pahami.Â
Dan layak kita beri apresiasi yang tinggi di tengah minimnya buku tentang apresiasi Sastra di tengah hingar bingar kehidupan politik yang mendominasi narasi negeri ini.
Judul Buku : Bilang Begini, Maksudnya Begitu
Penulis  :  Sapardi Djoko Damono