Sebenernya para orang tua hanya ingin berharap mempunyai anak yang baik dan bermanfaat, entah itu dalam konteks apa. Karena mempunyai anak yang sesuai hal tersebut dapat melegakan hati orang tua, dan mungkin bisa dipamerkan saat ada acara perkumpulan, entah berkumpul dengan keluarga besar atau dengan siapa. Kalau ada yang bertanya mengenai anaknya, jadi orang tua tidak terlalu khawatir dan lebih lega.
Maka dari itu ada juga orang tua yang sampai menuntut anaknya untuk menjadi apa yang sesuai keinginan si orang tuanya. Sepertinya hal tersebut sah-sah saja apabila sang anak memiliki potensi dan minat pada bidang tersebut. Jadi antara orang tua dengan si anak tidak mengalami tuntutan satu sama lain.Â
Namun yang tidak disadari adalah bahwa setiap anak memiliki potensi serta minat pada bidang yang berbeda. Tak jarang karena si anak tidak dapat mewujudkan keinginan orang tuanya malah dianggap sebagai anak yang gagal. Anak yang gagal adalah tidak ada kalau sedari kecil orang tua sudah mengenali potensi dan minat si anak pada bidang apa. Memang untuk mengenali potensi pada anak cukup sulit dan terkadang para orang tua yang tidak mau repot akan langsung saja mengarahkan anaknya pada sesuatu bidang yang pasti-pasti saja. Contohnya meyuruh anaknya menjadi PNS yang minim resiko dan bayarannya sudah pasti, serta saat pensiun pun masih mendapat uang pensiunan.Â
Menjadi PNS pun tidak masalah sebenarnya, pekerjaan itu juga masih dikatakan bermanfaat untuk masyarakat, negara, dsb. Akan tetapi kalau pun sang anak belum menjadi hal yang diinginkan tersebut, tidak perlu memberikan label anak yang gagal. Bisa jadi sang anak tersebut sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, namun masih belum tercapai. Atau sebenarnya anak tersebut salah memilih jalan dan belum mengenali dirinya sendiri yang membuatnya merasa kebingungan dengan apa yang sebenarnya ingin dicapainya.Â
Maka ada ungkapan yang mengatakan "Kenalilah dirimu sendiri, maka kamu akan menemukan tempat dan waktu yang kamu inginkan"
Yang dimaksud dalam ungkapan tersebut adalah kita harus mengenali diri sendiri agar dapat mengerti apa yang akan menjadi tujuan serta keinginan selanjutnya. Selain itu kita sebenarnya tidak gagal, hanya saja masih berada di tempat dan waktu yang salah. Oleh sebab itu, setelah kita berhasil mengenal diri sendiri maka kita akan mengetahui di mana dan waktu yang kapan serta apa yang tepat untuk kita lakukan dalam mencapai sebuah keberhasilan.Â
Mungkin di tempat dan pada waktu sekarang kamu merasa belum cocok, siapa tahu di tempat lain dan pada waktu tertentu kamu akan menikmati keberhasilanmu.
Semoga beruntung, serta kebahagiaan dan kesehatan selalu membersamai para pembaca sekalian. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H