Mohon tunggu...
Arif Firmansyah
Arif Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - freelancer

Seorang trader, travelling menjadi hobi saya terutama tempat yang paling saya suka adalah pantai juga tempat wisata yang identik dengan keindahan alamnya, selain itu saya juga menyukai topik terkait perkembangan teknologi, sepak bola, hiburan, humor, anime.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cerita Pencaker Generasi Z Dilema Mencari Pekerjaan

26 Juni 2023   21:45 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:46 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pencaker/pixabay.com

Mencari pekerjaan masih menjadi masalah bagi sebagian banyak orang seperti narasumber kita yang bernama irman kelulusan tahun 2021 yang berasal dari Jawa Barat, ia mengaku masih keberatan akan syarat-syarat yang diberikan atau kualifikasi tertera yang dinilai nya kurang memperhatikan kondisi si pelamar.

Hari senin 19 juni 2023 irman menjalani seleksi rekrutmen salah satu perusahaan BUMN ternama di indonesia, di hari itu dia menceritakan bahwa mengikuti seleksi nah kita pun berbincang-bincang menggunakan bahasa jawa "saya kemarin ikut seleksi PT ***" kata irman, lalu saya pun menanyakan kembali "gimana lolos tidak?" tanya saya kepada irman.

"boro-boro euy, saya tidak lolos seleksi karena mata saya sedikit rabun jauh karena hal itu saya tidak bisa lolos seleksi tes mata" ucap irman pada tanggal 21 juni 2023.

Perlu diketahui bahwa irman ini adalah teman saya dan kita memang sehari-hari berbahasa jawa ya karena kita tinggal di komplek jawa meskipun di Jawa Barat, setelah itu dia curhat akan susahnya mencari pekerjaan di Indonesia, tidak semudah yang dibayangkan.

Memang persaingan dunia kerja negara kita Indonesia sangat ketat ditambah banyaknya calo-calo berkeliaran dengan bebas tanpa adanya penindakan dan perhatian oleh pemerintah, saya pribadi tidak tahu pasti apakah ada UU terkait hal tersebut.

Setahu saya calo bisa saja dipidanakan apabila dia sengaja menghalang halangi para pencaker agar mengunakan jasa nya, tapi kebanyakan orang-orang malah pada mencari jasa calo ini.

Saudara saya di cikarang juga bekerja di pabrik otomotif ternama dan dia juga menggunakan jasa calo, lanjut ke pembahasan awal.

Irman bercerita ke saya dan dia merasa ketidak adilan dan menyayangkan seleksi salah satu perusahaan BUMN ini, "padahal saya ini udah seneng dapet kesempatan ikutan seleksi di BUMN, pikir saya kan BUMN biasanya mudah untuk diterima, eh malah gagal di tes fisik, kalo semuanya cari yang sempurna apakabar saya yang memang niat saya juga kalo dapet gaji buat periksa mata ke dokter, padahal awalnya saya udah seneng loh" ujar irman.

Lantas saya menyangkal kata teman saya ini "lah kan memang seperti itu seleksinya, mau gimana lagi".

"iya emang saya juga mengakui saya rabun, si pengujinya malah bilang gini ke saya (itu harus diperiksa ke dokter itu, hati-hati dijalan yah naik motor kan, maaf yah besok kalo ada lagi rekrutmen coba lagi yah, tapi pake kacamata, tetap semangat) kata gua dalam hati gua cari kerja rencana buat periksa mata saya ke dokter, uangnya dari mana" ucap irman.

Dari kasus diatas terdapat 2 poin permasalahan:

  • irman meniatkan bahwa nanti hasil gaji yang didapat untuk periksa mata dia ke dokter
  • tapi pengujinya malah bilang suruh periksa mata ke dokter sedangkan irman sedang tidak punya cukup uang

Nah ini sih menurut pendapat saya pribadi, sebenarnya ini bukan ketidak adilan atau apalah kita tau bahwa BUMN mempunyai standar kualifikasi operasionalnya masing-masing jadi tidak ada salahnya pada si penguji di awal dia sudah meminta maaf lalu bilang "kalo ada lagi rekrutmen coba lagi tapi pake kacamata" dan diakhir juga memberikan semangat kepada irman.

Berarti peraturan BUMN ini memperbolehkan si pelamar mempunyai mata rabun atau minus yaitu tadi kata si penguji nya jika mau mencoba lagi harus pakai kacamata(yang rabun/minus).

Tapi masalahnya si irman ini tidak mempunyai cukup uang untuk memeriksakan mata nya ke dokter pada alhasil irman jadi gagal lolos ke tahap selanjutnya.

Ya gimana ya saya juga heran, irman niat kerja untuk kemudian mendapatkan gaji dan berniat akan memeriksakan matanya dari hasil gaji itu-tapi perusahaan ini sebenarnya memperbolehkan yang minus/rabun ikut seleksi-masalahnya si irman tidak punya cukup uang untuk memerisakan mata nya ke dokter atau mungkin si irman ini belum punya uang untuk beli kacamata minus.

Jadi irman merasa seleksi masuknya di bikin ribet dan cuma mencari orang yang sempurna, dan saya coba ngomong lagi "seleksi kalo min harus pake kacamata sedangkan beli kacamata juga uangnya mending dibuat ke yang lain dulu, iya yah" ucap saya.

"kan nya kata saya juga, nah gitu saya juga mikir 2 kali kalo belum ada kerjaan buat beli kacamata, kalo diluar ruangan mah masih bisa melihat yaa gak parah-parah amat lah, itu tuh habis seleksi mata ada tes kebersihan gigi katanya, jadi giginya harus bersih dari karang gigi" jawab irman.

"harus bebas karang gigi mah harus ke dokter yah bersihinnya" ucap saya.

"nah duitnya boss, saya gak keberatan kalo udah kerja periksa-periksa kaya gitu kan memang niat saya juga itu periksa mata, apa gigi juga ayo aja saya mah, terus rencananya saya juga pengen ke klinik perawatan wajah asal udah ada penghasilan mah gass weh lah" ujar irman.

"emang udah ngelamar kemana aja kamu, ya sabar man emang jaman sekarang macam-macam syaratnya, saran saya mah kerja dimana aja dulu yang menerima mata minus" ucap saya.

"wah dari 2022 jangan tanya udah kemana aja, udah sering seleksi di PT2 tapi ya belum ada yang nyangkut, kemarin itu di BUMN tak kira mau gampang keterima tapi ya sama aja dimana-mana syaratnya yang menurut saya bikin ribet dan kaya mnghalang-halangi" ujar irman.

Percakapan: 21 juni 2023.

Solusi

Menurut saya tidak ada yang salah dalam seleksi nya dan para rekruter hanya menjalankan tugasnya sesuai aturan yang berlaku.

Untuk penyelesaian masalah seperti ini ya khusus BUMN bukan swasta yaitu dengan melakukan pendalaman tentang latar belakang para kandidat yang mengikuti seleksi agar bisa di pertimbangkan lagi dalam menseleksi kandidat agar tidak seperti irman kan kasihan kalau dipikir-pikir sekarang dia masih nganggur.

Beri kandidat kesempatan untuk memberikan pembelaan terhadap situasi apabila si kandidat tersebut dinyatakan tidak lolos dalam tahapan seleksi.

Mendalami alasan kandidat mengikuti seleksi, hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses rekrutmen.

Penyeselaian: 

  • berikan irman kesempatan bekerja dan tempatkan di posisi yang cocok sesuai dengan kekurangan yang miliki yaitu mata minus
  • beberapa bulan kemudian apabila irman sudah memeriksakannya ke dokter dan mata minus itu sudah hilang mungkin si irman ini menjalani operasi lasik mata kah atau apa, dan irman sudah membersihkan karang gigi, tarik dan tempatkan sesuai pekerjaan yang memang dari awal dibutuhkannya tenaga laki-laki(kalau perempuan ya sesuaikan)
  • perusahaan harus menetapkan dan mengetahui jumlah kuota berapa orang yang sedang di toleransi untuk mendapat kesempatan kerja di perusahaannya dan terus memonitor
  • hal ini akan menciptakan proses rekrutmen yang lebih adil dan terbuka bagi warga negara Indonesia

Kurang lebih seperti itu, soalnya orang-orang yang mungkin kasusnya seperti irman ini cukup banyak nah disitu lah BUMN harus berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan yang banyak dialami oleh masyarakat.

Meskipun ya banyak juga perusahaan yang swasta atau non swasta menerima suka rela terhadap kekurangan  masyarakat seperti mata minus dan sebagainya, ya karena memang sudah aturannya dan ada juga yang tidak dapat diganggu gugat kalo mata minus tidak boleh ya tetap tidak boleh.

Kesimpulan

Bukan sekedar masalah pada fisik saja, finansial, dan sebagainya saya rasa BUMN lah yang memang harus menjadi wadah solusi masyarakat banyak di luar sana yang masih membutuhkan pekerjaan.

Keuntungannya yaitu sangat meminimalisir tingkat pengangguran, apabila si kandidat di perusahaan lain ditolak contoh karena mata minus tapi di BUMN di toleransi dan diberi kesempatan memperbaiki sesuai kondisinya ya hal ini merupakan solusi yang tepat untuk di ambil.

Dengan adanya aturan ini BUMN juga bisa jadi ajang membuka peluang kesempatan berkarya, berkreasi, bernovasi, yang menghasilkan persaingan yang sehat antar pekerja, dan juga meningkatkan kualitas SDM pekerja Indonesia.

Sekian informasi dari saya semoga bermanfaat, bagaimana pendapat kalian? ayo diskusi bersama di kolom komentar :). Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun