Sebagaimana, yang kita tahu Ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang paling adil. Tidak menzalimi dan tidak dizalimi. Di dalam sistem ekonomi islam ini setiap pihak yang terlibat dalam kerjasama  saling merasakan manfaat atau win-win solution  Dan saling menerima segala bentuk resiko.Contohnya seperti : mudarabah, murabahah, musyarakah, syirkah, ijarah dan lainnya. Konsep ini Nyata memegang prinsip keadilan.
Ekonomi islam juga memperhatikan kehidupan orang-orang miskin seperti dalam pelaksanaan zakat, Infak, Sedekah Dan wakaf. Ekonomi islam ril  sangat peduli kepada sesama Baik seagama maupun tidak Serta tujuan ekonomi islam yaitu untuk al-falah atau kesejahteraan rakyatnya.Â
Jika semua aspek-aspek ekonomi islam dilaksanakan dengan baik dan kaffah atau menyeluruh Maka perekonomian akan menjadi maju  Dan krisis ekonomi yang dirasakan saat ini  akan kembali stabil lagi.
ekonomi islam sebagai pembebas kezaliman yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi model lain. Seperti penggunaan the heaven's currency yaitu mata uang dinar Dan dirham. Sebagaimana mata uang dinar Dan dirham ini anti inflasi. Berbeda dengan fiat money atau uang kertas yang digunakan kebanyakan negara saat ini yang rentan terhadap inflasi.
Jika terjadi Inflansi yang besar maka rakyat miskin akan semakin kurus  dan pihak bank konvensional dan segelintir orang kaya akan memberikan minum kepada orang miskin berupa minyak.Â
Inflansi yaitu kenaikan harga secara terus menerus. Banyak faktor faktor yg menyebabkan inflansi.
Dalam artikel kali ini saya membahas tentang mata uang fiat money atau uang kertas yang berdampak kepasa inflansi Dan mata uang dinar dan dirham sebagai anti inflansi, Kenapa?
Mata uang fiat money diciptakan dari kertas. Dimana penggunaan uang kertas memang efektif dan efesien, Mudah dibawa bawa dan Mudah disimpan . Hal hal ini menjadi kelebihan bagi si uang kertas. Namun pada penggunaan bahan kertas ini Juga memiliki kelemahan kelemahan yang bisa berdampak kepada inflansi? Kenapa lagi?
Uang kertas diciptakan dari kertas yang diberi cap stempel resmi pemerintahan di dalam nya. Yg mulanya kertas dapat berarti sebagai uang karena ada pengakuan dari pemerintah yg dijadikan sebagai alat tukar uang yg sah. Logikanya, Jika pemerintah mencetak lembaran kertas yang serupa sekali dengan uang monopoli atau uang mainan Lalu pemerintah me legal atau meresmikan uang tersebut. Maka uang tersebut akan menjadi sah Atau berlaku sebagai alat tukar uang.Â
Apa sama uang kertas dengan uang monopoli? Pada dasar bahan nya sama. Cuma yg membedakan cap stempel resmi pemerintah yg di akui tadi.
Selanjutnya Uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik  Yaitu tidak adanya backup emas atau perak secuilpun. Secuilpun tidak ada unsur emas atau peraknya. Nah kenapa pula ini menjadi masalah?
Ini menjadi masalah karena jika uang yang digunakan tidak memiliki kandungan emas atau perak atau bahan bahan yang berharga lainnya. Ini menjadikan uang tersebut tidak bernilai pada dasarnya. Bayang kan uang 100 ribu, 1 helai kertas. Dapat membeli baju 1 buah. Nah bagaimana dgn kertas polos Yang dgunakan untk beli baju 1 buah? Tidak akan dapat.Â
Jadi uang kertas itu nilai aslinya tidak bernilai. Hanya saja di patok berapa nilai uang kertas tersebut oleh pemerintah. Bagaimana mungkin kertas 1 helai dapat dibelikan baju? Mungkin jika masih memakai barter Tapi zaman barter sudah lama berlalu. orang orang terdahulu sudah mengenal uang Tapi bukan uang kertas Melainkan uang logam Seperti dinar dan dirham.
Lalu, Bagaimana jika pemerintah mencetak uang sebanyak banyaknya lalu diberikan kepada masyarakat miskin untuk penuhi kebutuhannya? Apa hal ini salah?
Tidak salah. Hanya saja pencetakan uang yang berlebihan atau uang yg beredar besar dari output real atau national income negara. Maka akan menyebabkan inflansi . Barang barang akan menjadi naik karena peredaran uang banyak. Kenapa?Â
Karena produksi nya konstan. Ketika nilai produksi tidak sama dengan jumlah uang yang beredar. Maka akan terjadi inflansi.Â
Sedangkan penggunaan mata uang dinar dan dirham itu anti inflansi. Bayangkan sejak adanya uang dinar dan dirham ini nilainya tetap sama.Â
Jadi. Dapat disimpulkan bahwa, ekonomi islam ini, harus kita aplikasikan, di dalam sistem ekonomi suatu negara. Agar al-falah atau kesejahteraan untuk semua, dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H