Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lembar Syukur Minggu ke-7: Belajar dari Pengalaman Menyakitkan

4 Desember 2023   08:51 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar liputan6.com

Artikel diterjemahkan dan diparafase oleh Psikolog Arif (Arif Budi Setiawan, M.Psi., Psikolog)
dari buku : Even Happier A Gratitude - Tal Ben Shahar.

Kita seringkali terlalu fokus pada kesenangan (pleasure) daripada kebahagiaan (happiness), bahkan masyarakat kita juga menunjukkan ke arah itu, sehingga muncul banyak sekali buku, seminar, atau workshop yang bertujuan untuk mendapatkan solusi instan dan kehidupan yang minim perjuangan. Kondisi tersebut yang menuntut serba cepat akan cenderung membuat kita cenderung mengabaikan kebutuhan akan makna. Padahal kebahagiaan yang sejati juga melibatkan ketaknyamanan secara emosional dan pengalaman yang sulit. Viktor Frankl mengatakan "apa yang sebenarnya dibutuhkan manusia bukanlah keadaan tanpa ketegangan sama sekali, melainkan adanya perjuangan dan berupaya keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hal yang kita butuhkan bukan mencoba untuk membuang semua kecemasan atau ketegangan dengan cara apapun, akan tetapi memberi makna karena muncul hal tersebut. Mampu melewati masa-masa sulit dapat meningkatkan kapasitas kita untuk menikmati kesenangan. Kondisi tersebut akan menggiring kita agar tidak meremehkan kesenangan dan tetap dapat mensyukuri kesenangan yang didapatkan baik besar maupun kecil. Bersyukur adalah bagian dari mencari sumber makna dan mencari kesenangan yang sesungguhnya. Bahkan kita tetap bisa mencari makna dari kesenangan maupun musibah yang kita alami.

Ingatlah kembali pengalaman sulit atau menyakitkan yang pernah anda alami. Apa yang bisa kita pelajari dari hal itu?

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

Minggu ini saya bersyukur pada hal :

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

Journaling tentang menghadapi kesulitan

Peneliti dari Universitas Texas, Jamie Pennebaker telah menemukan manfaat mengatasi kesulitan (kecemasan) melalui kegiatan menulis. Setiap hari selama empat hari berturut-turut mengundang peserta untuk meluangkan waktu lima belas hingga dua puluh menit untuk menuliskan pengalaman mengecewakan atau peristiwa yang membuat kesulitan. Pada penelitian itu, kerahasiaan peserta dijamin dan peserta diminta untuk seterbuka mungkin terhadap pengalaman yang akan ditulis. Hasilnya adalah kecemasan seluruh peserta menurun dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan hingga meningkatkan kesehatan fisik mereka.

Pada selembar kertas, luangkan waktu 15-20 menit sehari selama 4 hari menuliskan beberapa hal berikut :

Tulis pengalaman paling mengecewakan atau traumatis sepanjang hidup anda. Jangan mengkhawatirkan tentang susunan kalimat, tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat. Dalam tulisan tersebut, saya ingin mendiskusikan pemikiran dan perasaan terdalam tentang pengalaman tersebut. Anda dapat menuliskan apapun, itu harus sesuatu yang telah berpengaruh pada hidupmu. Idealnya, ini tentang sesuatu hal yang belum diceritakan kepada orang lain secara mendetail. Penting bagi anda untuk melepaskan diri dan menyentuh emosi dan pikiran terdalam yang dimiliki. Tulis tentang apa yang terjadi, berikut dengan perasaan yang muncul dan bagaimana perasaan yang muncul saat ini?. Anda pada akhirnya dapat menuliskan tentang trauma yang berbeda-beda pada setiap sesi atau trauma yang sama. Pilihan apa yang ingin ditulis bisa berbeda-beda setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun