Remaja identik dengan masa pencarian jati diri atau identitas diri, satu sisi ingin menjadi apa yang diinginkan oleh diri sendiri, di sisi lain ada juga haruapan dari keluarga atau teman dekat. Mempelajari diri sendiri ini diharapkan bisa mengetahui kondisi diri sendiri, apa yang diinginkan, hal apa yang bisa dipenuhi dari harapan orang lain terhadap diri sendiri. Ini akan membantu mengidentifikasi faktor penyebab distress dan meningkatkan kemampuan menurunkan distress.
Pertanyaan yang bisa mengidentifikasi diri sendiri diantaranya adalah apa tujuan yang ingin diraih? Hal apa yang penting bagi diri sendiri? Aktivitas apa yang bisa kita lakukan?. Tentu jawaban ini bagi masing-masing orang akan berbeda-beda. Berikut beberapa ide mengenai mana kegiatan yang lebih menyenangkan? Menghabiskan waktu bersama keluarga? Menjadi rajin di sekolah atau kampus? Menghabiskan waktu dengan hobi? Belajar alat musik baru? Atau pemikiran lainnya.
Tulis tujuan yang ingin dicapai dalam lingkaran kosong. Bidang seperti apa yang akan difokuskan untuk dicapai? Misalnya bidang karir (sekolah atau kampus), menemukan sesuatu yang belum terpikirkan? Ingin memiliki kebiasaan baru?. Setelah isian lingkaran kosong ditulis, kita bisa meminta teman dekat untuk memberikan pendapatnya kepada kita. Pendapat ini yang diharapkan mampu memperluas cara pandang kita.
3) Mendefinisikan distress
Definisi distress bagi beberapa orang bisa saja berbeda, kadang ada orang yang menjelaskan situasi stress sebagai suatu emosi yang tidak nyaman, beberapa melibatkan pengaruh keluhan fisik, atau hal yang mempengaruhi pikiran dan membuat perasaan menjadi tidak nyaman. Berikut beberapa gambaran terkait stres.
Gambaran di atas kemudian dipilih untuk didefinisikan sebagai situasi distress. Atau bisa ditambahkan dengan istilah lainnya yang lebih spesifik sesuai kondisi masing-masing orang. Setelah mampu mengidentifikasi kondisi distress kemudian seberapa mempengaruhi kondisi tersebut terhadap aktivitas sehari-hari? Hal apa yang paling berpengaruh dalam memunculkan suatu stres? Hal mana yang bisa kita ubah untuk menurunkan distress?
4) Stres Baik dan Stres Buruk
Stres identik dengan sesuatu yang bersifat negatif (yang disebut sebagai distress), meskipun demikian sebenarnya stres juga memiliki sisi positifnya. Oleh karena itu ada istilah stres yang mengganggu (distress) dan stress yang justru akan meningkatkan motivasi kita dalam meraih tujuan (eustress). Misalnya ada kondisi malam ini diberitahukan bahwa besok ada ujian mendadak, ada beberapa orang yang stres kemudian menjadikannya tegang dan memiliki beban pikiran kemudian tidak belajar sama sekali (distress), ada juga yang justru menjadi tertantang dan mencoba untuk belajar giat meski dalam waktu yang singkat (eustress).
Ceritakan momen stres yang pernah dihadapi dan bagaimana stres tersebut dapat terlalui? Seberapa besar tekanan pikiran yang dihasilkan karena kondisi tersebut? Apakah pernah memiliki momen eustress? Di bidang apakah itu? Di sekolah atau kampus? Di rumah? Hubungan dengan teman? Dalam kegiatan hobi?
5) Efek Fisik Stres