Pasien wanita usia 20-an datang ke klinik psikologi dengan ditemani oleh ayahnya. Pasien tersebut sudah bekerja dan meluangkan waktu untuk ke rumah sakit di sela-sela kesibukannya. Ia mengeluhkan bahwa ia memiliki kehidupan yang tidak menyenangkan.Â
Sejak SMA, ia memiliki kedekatan dengan laki-laki selama beberapa bulan, ia memiliki perasaan yang mendalam terhadapnya, akan tetapi hubungan tersebut berakhir dengan laki-laki tersebut kembali ke mantannya. Begitu pula dengan 3 kali hubungannya dengan laki-laki di tahun-tahun berikutnya.Â
Kondisi yang terus berulang tersebut membuatnya menjadi "trauma" dan kepercayaan dengan laki-laki menjadi sangat berkurang.Â
Kondisi yang ia rasakan hingga berpengaruh pada kondisi fisiknya, misalnya ia bisa tiba-tiba merasa sesak nafas.Â
Ia mengungkapkan harapannya agar bisa memiliki hubungan dengan laki-laki yang lebih baik, efek pikiran ke kondisi tubuh yang tidak nyaman menjadi berkurang, serta dapat menjalani hidup yang lebih rileks.Â
Beban yang sama sedang ia rasakan dalam minggu-minggu terakhir. Ia dekat dengan laki-laki akan tetapi kandas dan laki-laki tersebut kembali ke hubungannya dengan mantannya.Â
Kondisi ini menyebabkannya memikirkan "apa yang kurang dari saya?", "apakah masih ada laki-laki yang bisa dipercaya dan setia?", "apakah kondisi fisik saya kurang menarik?", dan pikiran negatif lainnya.Â
Pikiran negatif tersebut membuatnya mengalami gangguan tidur, gemetar, jantung berdetak cepat, serta sulit untuk rileks.Â