Mohon tunggu...
Arif Syamsul
Arif Syamsul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Utopis

Universitas Pasundan

Selanjutnya

Tutup

Music

Interpretasi Kondisi Saat Ini dalam Lagu Rosemary: Ekonomi

21 Juli 2021   13:51 Diperbarui: 21 Juli 2021   15:10 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang sosok Ibu selalu menasihati jika kegiatan selama pandemi ini hanya tidur, makan, dan main gim yang pola lingkaran setan itu terus diulang, tapi ada juga sosok Ibu yang membebaskan segala apa pun aktivitasnya – mungkin mengerti dengan keadaan seperti ini.

Seiring berjalannya waktu, rasa ingin berubah pada diri sendiri akan terlaksana sesuai kondisi. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pengembangan diri, contohnya seperti pengembangan dalam keahlian yang ingin/sedang ditekuni dan berdagang/bekerja untuk menambah uang saku/meringankan beban orang tua. Apa pun yang akan dilakukan, tetaplah jalani. Kelak nanti akan menjadi bekal yang berguna jikalau studi kalian sudah selesai. Kalian orang-orang hebat yang bisa bertahan sejauh ini!

Kata Presidenku
Tenang, semua pasti bahagia
Tapi banyak suara
Terlalu banyak suara
Selalu suara

Dilihat dari lirik tersebut terdapat kata Presiden. Pada bulan Juni sampai sekarang, beberapa organisasi kampus mulai membawa kembali ingatan-ingatan tentang cuitan/pernyataan dari Presiden kita, Joko Widodo, yang terbilang utopis.

Contohnya seperti yang telah viral beberapa bulan ini dengan judul “JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE” yang disematkan oleh BEM UI kepada Presiden Jokowi yang dikritik karena Pak Presiden selalu mengobral janji manis yang tidak sesuai dengan realitanya.

BEM FISIP UNPAD pun turut andil dalam mengkritisi kinerja Presiden Jokowi. Dalam postingan Instagram-nya terdapat majas pertentangan inuendo yang merupakan majas sindiran dengan cara mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Majas tersebut terdapat pada headline­-nya di slide pertama yakni “Kami Bersama Presiden Jokowi” lalu dibalas dengan punch line yang menggelitik pada slide kedua yakni “TAPI BOONG”. Sama seperti BEM UI, alasan tersebut karena Pak Presiden dalam beberapa pernyataannya selalu tidak sesuai dengan yang dilakukannya, bahkan terbilang absurd.

Daftar Pustaka: 

satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun