Penerapan learning organization di Kementerian Keuangan mengacu pada 10 komponen penggerak yang ada dalam Enterprise Learning System yang telah dimodifikasi dengan menyesuaikan karakteristik operasional di Kementerian Keuangan. Kesepuluh komponen tersebut meliputi:
1. Strategic Fit and Management Commitment
Komponen ini mencerminkan strategi dan komitmen dari pimpinan untuk mengembangkan budaya belajar sebagai elemen kunci dalam mewujudkan budaya organisasi pembelajar. Diharapkan bahwa pimpinan tertinggi Kementerian Keuangan dapat menjadi penggerak budaya belajar dengan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan visi, budaya, strategi, dan struktur yang mendukung proses pembelajaran di Kementerian Keuangan.
2. Learning Function Organization
Komponen ini memastikan bahwa organisasi menjalankan fungsinya secara efektif dalam kaitannya dengan aktivitas pembelajaran internal. Komponen ini merupakan kelanjutan dari komponen strategic fit and management commitment, di mana setiap strategi dan komitmen dari pimpinan diterapkan dan dijalankan oleh organisasi. Ini mencakup pelaksanaan visi, implementasi strategi, pengembangan budaya belajar, dan penguatan struktur yang mendukung proses pembelajaran.
3. Learners
Komponen ini melibatkan individu yang melakukan kegiatan belajar, baik pada tingkat pribadi, tim, maupun organisasi. Kebiasaan belajar yang baru ini dikembangkan oleh para pemelajar melalui partisipasi aktif dalam pembelajaran, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur, dengan tujuan meningkatkan kinerja.
4. Knowledge Management Implementation
Komponen ini memfasilitasi pembelajaran, mendorong penciptaan pengetahuan (knowledge creation), mendukung penyebaran pengetahuan, dan memperkuat retensi aset intelektual. Proses manajemen pengetahuan mencakup identifikasi, dokumentasi, pengorganisasian, penyebaran, penerapan, dan pemantauan pengetahuan.
5. Learning Value Chain
Komponen ini menjelaskan proses pengelolaan pembelajaran di Kementerian Keuangan. Komponen ini meliputi analisis, desain, implementasi, dan evaluasi yang dilakukan oleh organisasi untuk menyelenggarakan pembelajaran yang aplikatif, relevan, mudah diakses, dan memiliki dampak tinggi sesuai dengan kebutuhan organisasi.