Mohon tunggu...
arif ardiansyah
arif ardiansyah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Saya suka touring motor untuk mengeksplorasi daerah dan menemukan petualangan baru di setiap perjalanan. Selain itu, saya memiliki minat mendalam sastra, filsafat, dan budaya, yang memperkaya pemahaman saya tentang dunia dan kehidupan. Saya juga suka mengajar, berbagi pengetahuan, dan inspirasi dengan orang lain, menjadikan pengalaman belajar sebagai perjalanan yang bermakna bagi saya dan mahasiswa saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjemput Suara Pemula di Pilkada Sumsel 2024

25 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di suatu senja yang tenang, di tengah hiruk pikuk kota Palembang, seorang pemuda duduk termenung di tepi Sungai Musi. Cahaya matahari yang memantul di permukaan air seakan membisikkan kepadanya tentang harapan dan masa depan. Di benaknya, terlintas pemikiran tentang Pilkada Sumsel 2024 yang kian mendekat. Pemilu ini bukan sekadar kontestasi politik, melainkan sebuah momentum penting bagi para pemilih muda untuk menentukan arah perubahan.

Dalam DPT Pilkada Sumsel 2024, terdaftar sebanyak 6.326.384 orang. Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya adalah pemilih muda—sebuah realitas yang tak bisa diabaikan. Sebanyak 3.422.205 pemilih muda, atau sekitar 54,09 persen dari keseluruhan DPT, terdiri dari 1.192.024 pemilih pemula Generasi Z (18,84 persen) dan 2.230.181 pemilih milenial (35,25 persen). Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan potret masa depan yang siap dibentuk.

Pemilih muda di Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk menentukan arah pembangunan di daerah tersebut. Dengan kesadaran politik yang semakin tinggi, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa aspirasi generasi baru. Keterlibatan aktif pemilih muda dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Selatan 2024 akan menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.

 

Pemilih Muda: Cermin dari Harapan dan Keresahan

Generasi muda seringkali dipandang dengan mata penuh harap dan skeptis. Mereka adalah generasi yang tumbuh dalam era digital, dunia di mana informasi bergerak secepat kilat, dan batasan antara kenyataan dan ilusi menjadi kabur. Gen Z, yang baru mengenal dunia pemilu, hidup dalam dunia yang terhubung oleh media sosial dan teknologi canggih. Sementara itu, milenial, meski sedikit lebih tua, juga tak jauh berbeda dalam hal ketergantungan pada teknologi.

Generasi muda saat ini dihadapkan pada tantangan unik dalam dunia yang semakin terdigitalisasi. Mereka tumbuh dalam lingkungan di mana informasi dan konten digital tersedia dengan mudah dan cepat, sehingga batas antara kenyataan dan ilusi menjadi kabur. Hal ini menimbulkan harapan sekaligus kekhawatiran dari kalangan yang lebih tua, yang memandang generasi muda dengan campuran antusias dan skeptisisme.

Gen Z, yang baru memasuki usia pemilih, hidup dalam dunia yang terhubung secara digital melalui media sosial dan teknologi canggih. Mereka memiliki pemahaman dan kemampuan yang berbeda dalam berinteraksi dengan informasi dan teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Sementara itu, milenial, meskipun sedikit lebih tua, juga tidak jauh berbeda dalam hal ketergantungan pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini merupakan refleksi dari perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat. Pemahaman dan adaptasi yang tepat terhadap perubahan ini akan menjadi kunci bagi generasi muda untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun masa depan.

Namun, di balik layar ponsel dan tablet mereka, tersembunyi keresahan dan pertanyaan yang mendalam tentang masa depan. Mereka mencari pemimpin yang bukan hanya berjanji, tetapi juga mendengarkan dan memahami. Mereka ingin melihat tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata.

Meraih Hati Generasi Muda: Sebuah Pendekatan dengan Hati

Untuk menyentuh hati generasi muda, kita harus melampaui sekadar strategi kampanye biasa. Kita harus berbicara dengan hati, mendengar dengan empati, dan bertindak dengan ketulusan. Berikut adalah beberapa cara untuk mendekati generasi muda dengan cara yang mereka pahami dan hargai:

Pertama, Di era digital ini, media sosial adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan dunia mereka. Instagram, TikTok, dan YouTube bukan sekadar platform, tetapi ruang di mana mereka berekspresi dan mencari makna. Konten yang autentik, penuh humor, dan mendidik akan lebih mudah diterima. Video pendek yang bercerita tentang visi dan misi dengan cara yang menyentuh hati dapat menjadi alat yang ampuh. Kedua, Menghadirkan Kejujuran dalam Setiap Kata. Generasi muda sangat peka terhadap kepalsuan. Mereka mencari kejujuran dan transparansi. Saat kita berbicara tentang masalah seperti lapangan kerja, pendidikan, kesehatan mental, atau lingkungan, kita harus melakukannya dengan jujur. Mereka ingin solusi nyata, bukan janji kosong.

Ketiga, Menggandeng Para Pemberi Pengaruh Positif. Influencer dan tokoh muda yang mereka kagumi dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan kita. Bekerjasama dengan mereka bukan hanya soal popularitas, tetapi tentang membangun kredibilitas. Melalui dialog dan kolaborasi, kita bisa menjangkau lebih banyak pemilih muda dengan cara yang mereka anggap relevan dan inspiratif.

Keempat , dii balik setiap klik dan like, terdapat informasi berharga tentang apa yang mereka pedulikan. Menggunakan data analytics membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan pendekatan yang personal, pesan yang kita sampaikan akan lebih tepat sasaran dan efektif. Kelima, teknologi memang penting, tetapi pertemuan tatap muka tetap tak tergantikan. Mengadakan acara yang melibatkan komunitas, seperti diskusi panel, konser musik, atau kegiatan sosial, dapat mempererat hubungan. Di sana, kita bisa mendengar langsung suara mereka dan merasakan denyut nadi harapan yang mereka bawa.

Akhirnya. masa depan Sumatera Selatan berada di tangan generasi muda. Mereka adalah harapan, kekuatan, dan inspirasi bagi kita semua. Menjemput suara mereka di Pilkada Sumsel 2024 bukan sekadar tentang memenangkan suara, tetapi tentang memenangkan hati dan kepercayaan mereka. Dengan pendekatan yang tulus, komunikasi yang jujur, dan tindakan yang nyata, kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik.

Di penghujung senja, pemuda itu berdiri, menatap jauh ke arah matahari yang perlahan tenggelam. Di hatinya, ia membawa harapan bahwa esok hari akan datang pemimpin yang benar-benar memahami dan memperjuangkan aspirasinya. Dan itulah tujuan kita, untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya dilihat, tetapi juga dirasakan dan dicintai oleh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun