Melalui kegiatan rutin seperti doa dan pengajian, siswa diajarkan untuk menjaga kedekatan dengan Tuhan. Kedekatan ini mengarah pada pengembangan karakter yang kuat dan kesadaran moral yang tinggi, yang sangat diperlukan untuk menghadapi godaan dan tantangan zaman.
3. Pengembangan Empati dan Kepedulian Sosial
Sekolah ini juga menekankan pentingnya berempati dan peduli terhadap sesama. Program zakat dan sedekah yang dilakukan oleh siswa mengajarkan mereka untuk berbagi dengan yang kurang mampu, dan memahami bahwa kekayaan bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk disebarkan untuk kebaikan bersama.
4. Menjaga Keharmonisan Sosial
Pilar religius juga mengajarkan pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama. Siswa diajarkan untuk saling menghormati, menjaga toleransi, dan menyelesaikan konflik dengan cara damai. Ini menciptakan suasana yang harmonis di sekolah dan memperkuat rasa persaudaraan antar sesama siswa.
Kesimpulan
Penerapan pilar religius dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia pendidikan, memberikan dampak positif yang besar terhadap pembentukan karakter generasi muda. Melalui pendidikan berbasis agama, siswa tidak hanya diperlengkapi dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan moral dan etika yang kuat. Pilar religius dalam Kemalikussalehan menunjukkan bahwa agama bukan hanya untuk kehidupan spiritual, tetapi juga sebagai pedoman yang membimbing tindakan kita dalam kehidupan sosial dan profesional.
Jika nilai religius diterapkan dengan konsisten dalam berbagai aspek kehidupan, maka kita akan mampu membentuk masyarakat yang lebih baik, lebih adil, dan lebih peduli terhadap sesama. Pilar religius ini akan selalu menjadi fondasi yang kokoh untuk menghadapi perubahan zaman yang semakin kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H