Mohon tunggu...
Arif Alfi Syahri
Arif Alfi Syahri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

"Hanya Mahasiswa biasa yang mencoba untuk berkarya." •Jurusan : PAI, STAI-PIQ Sumatera Barat •Instagram : @muhammadarifalfisyahri •Email : arifalfisyahri94@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dalam, Karakter Introvert Menurut Islam

14 Februari 2023   10:46 Diperbarui: 6 Maret 2023   21:52 10548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source | http//www.pexels.com/sunrise

Introvert adalah istilah yang diciptakan oleh Carl Jung, seorang Psikolog kenamaan berkebangsaan Prancis, ia membagi kepribadian manusia menjadi dua yaitu introvert dan extrovert.

Introvert sendiri adalah seseorang yang cenderung lebih nyaman dengan kesendirian. Orang yang introvert biasanya merasa lelah atau terlalu banyak stimuli ketika dihadapkan pada interaksi sosial yang berlebihan atau lingkungan yang ramai. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk merenung, memikirkan, dan memproses informasi secara mendalam.

Sifat introvert biasanya dapat dikenali dari karakteristiknya, seperti lebih pendiam dan kurang ekspresif dalam mengekspresikan perasaan atau gagasan. Hal ini terjadi karena introvert cenderung lebih terfokus pada pikiran dan perasaan internal mereka. Mereka juga cenderung lebih suka berbicara satu lawan satu daripada dalam kelompok yang besar. Karena kepribadian introvert yang lebih tenang dan kurang menonjol, orang introvert seringkali dianggap sebagai orang yang kurang percaya diri atau kurang sosial.

Namun, penting untuk dicatat bahwa introvert dan ekstrovert bukanlah dua kategori kepribadian yang saling eksklusif. Sebaliknya, kepribadian manusia sebenarnya memiliki sifat spektrum, di mana seseorang dapat memiliki karakteristik introvert dan ekstrovert dalam tingkat yang berbeda-beda. Sebagian besar orang memiliki sifat introvert dan ekstrovert yang seimbang dalam diri mereka, yang dikenal sebagai ambivert. Secara sederhana setiap individu memiliki karakter yang dominan didalam dirinya masing-masing, entah itu kecenderungan menjadi introvert atau extrovert.

Menurut pandangan Islam, introvert atau seseorang yang cenderung memiliki sifat yang lebih tertutup dan memilih untuk menghabiskan waktu sendirian daripada bersosialisasi dengan orang lain tidak dianggap sebagai suatu kekurangan. Sebaliknya, sifat introvert dipandang sebagai hal yang alami dan dapat menjadi kekuatan dalam mengenali diri sendiri dan memperdalam hubungan dengan Allah SWT.

Dalam Islam, ibadah ditekankan sebagai hubungan antara individu dengan Allah SWT. Oleh karena itu, bagi seorang introvert, waktu yang dihabiskan untuk merenung, memikirkan, mengintrospeksi dan berkomunikasi dengan Allah SWT justru dianggap sebagai hal yang positif. Hal ini karena introvert dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah tanpa adanya gangguan dari lingkungan sekitar.

Namun, sebagai manusia, introvert juga perlu menjaga keseimbangan dalam kehidupan sosialnya. Islam menganjurkan umatnya untuk berinteraksi dengan sesama manusia dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Oleh karena itu, seorang introvert juga perlu berusaha untuk terbuka dan terlibat dalam kegiatan sosial tanpa meninggalkan sifat aslinya. Seorang Muslim hendaknya membagi waktunya yaitu waktu untuk dirinya sendiri, waktu untuk orang lain, dan waktu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ksederhanaan juga dipandang sebagai suatu keutamaan dalam ajaran Islam. Seorang introvert cenderung lebih memilih kehidupan yang sederhana dan minim perhatian daripada kehidupan yang glamor dan mewah. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan untuk hidup sederhana dan merendahkan diri.

Dalam Islam, tidak ada aturan yang mengharuskan individu untuk memiliki sifat tertentu. Setiap individu diberikan kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Namun, sebagai umat Islam, kita perlu mengambil hikmah dari ajaran Islam yakni Al-Qur'an dan Sunnah dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini penulis merangkum 5 keistimewaan Introvert;

1. Kemampuan untuk merenung dan memproses informasi secara dalam. Introvert cenderung memiliki waktu dan ruang untuk memikirkan hal-hal secara lebih mendalam. Islam sendiri juga menganjurkan agar kita menggali rahasia mentafakkuri Alam Sekitar, sebagaimana kata pepatah Minangkabau "Alam Takambang Jadi Guru." Alam semesta ibarat sebuah kitab yang mesti kita baca dan kita pahami. Orang dengan kepribadian Introvert akan cenderung berpikir kritis tentang suatu yang mereka amati.

2. Kemampuan mendengarkan dengan baik. Karena cenderung lebih tenang, introvert sering kali menjadi pendengar yang baik. Mereka juga dapat memperhatikan detail dan mengamati ekspresi serta bahasa tubuh orang lain. Bukankah kita diberikan dua telinga dan satu mulut agar kita lebih banyak mendengar dari pada bicara.

3. Cenderung lebih terkontrol dalam situasi sosial. Meskipun introvert tidak terlalu antusias dalam situasi sosial, mereka cenderung lebih tenang dan terkendali. Hal ini memungkinkan mereka untuk berbicara dengan cara yang lebih terukur, tidak mudah emosional dan menghindari perilaku yang terlalu impulsif. 

4. Lebih mampu untuk berpikir sebelum bertindak. Introvert cenderung lebih memikirkan tindakan mereka sebelum melakukannya, karena cenderung lebih terpusat pada pemikiran dan refleksi diri. Sebagai seorang muslim kita dianjurkan berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara dan bertindak.

5. Mampu membina hubungan yang dalam. Meskipun introvert tidak begitu antusias dalam situasi sosial, mereka dapat membina hubungan yang dalam dan bermakna dengan orang-orang yang dekat dan penting bagi mereka. Hal ini karena introvert cenderung lebih memperhatikan perasaan orang lain dan membangun hubungan dengan dasar yang lebih kuat.

Keistimewaan-keistimewaan ini dapat memberikan keuntungan pada banyak aspek kehidupan, seperti dalam karir, hubungan sosial, dan kehidupan pribadi. Namun, tidak semua introvert memiliki keistimewaan yang sama, karena kepribadian seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor.

Sumber:

"The Islamic Case for Introverts" oleh Khalid Baig, disertakan dalam buku "In Shaykh's Company: Conversations with Islamic Scholars" (2008) karya Shaykh Ahmad Hendricks.

"Introverted? You Might Be an Ideal Muslim" oleh S. Zainab Williams, diterbitkan pada Islamicity.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun