Mohon tunggu...
Arif Albert
Arif Albert Mohon Tunggu... mahasiswa -

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Penyakit Penulis Amatir

8 Juli 2016   12:04 Diperbarui: 8 Juli 2016   13:07 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penyukakopi.wordpress.com

Belum juga memulai, tiba-tiba ada gangguan dalam pikiran, gimana nanti respon pembaca ya? Jadinya, semangat yang 100 % tiba-tiba menurun hingga 10 % dan akhirnya tidak jadi menulis. Ide segar yang sejatinya ingin dituangkan, menguap entah kemana. Padahal, saya ingin menulis dan impian saya menjadi penulis. Gimana coba, kalo sudah begini. Menulis hanyalah tinggal impian di awang-awang. Akhirnya, saya menyimpulkan sendiri bahwa saya memang dilahirkan tidak untuk menjadi penulis handal.

Ketiga, ketakutan untuk memulai.

Biarpun sudah banyak motivasi, sudah banyak yang menyuruh, tetap saja tidak bisa. Ayo dong, gak usah takut, mulai saja, tidak apa-apa, tetap saja takut, kata teman-teman. Kamu takut apa sih sebenarnya Takut apa, hah? Takut nanti orang bilang apa sama tulisanku, mas. Takut nanti orang baca trus responnya gak bagus. Takut nanti beginilah, begitulah. Ya udah, gak usah nulis. Tapi, saya pengen jadi penulis, gimana donk? 

Memang begitu, tulisan yang saya buat kalau sudah ditaruh di muka umum, ya pasti akan dibaca, direspon, dikomentari, diejek (kog gak ada isinya, kog gini aja, kata mereka). Jawab begini aja, Ya Mas, Mbak, Om, Tante, Bapak dan Ibu, maaf saya sedang belajar nulis, silakan komentari saja. Saya sudah bela-belain nulis ini, saya sudah ikhlas dan pasrah. Apapun komentar kalian, saya pasti akan renungkan dan saya berjanji akan perdalam lagi.

Tiga kata kunci: Mulai, Mulai, Mulai

Saya jadi ingat sebuah pepatah China, “perjalanan 1000 mil harus dimulai dengan langkah pertama.” Saya tidak mau lihat perjalanan yang sudah ditempuh 1000 mil itu, tetapi dari langkah pertamanya. Sebagai amatir seperti saya, kuncinya ya harus segera dimulai. Komentar orang akan semakin membuat saya bisa untuk memperbaiki diri dan mengevaluasi diri. Menulis demi masa depan yang cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun