3. Boleh kerokan dengan membentuk berbagai macam pola
Saat kerokan biasanya ada pola tertentu yang digunakan sebagai acuan saat menggosokkan benggol atau koin gobang pada kulit. Misalnya pola garis vertikal atau pola horisontal. Mau pilih pola seperti apa, boleh saja dan tidak ada larangan. Namun ada pola kerokan yang menurut peneliti paling tepat yaitu pola sebagai berikut :
4. Wanita hamil boleh kerokan
Saya pernah mendengar info bahwa wanita yang sedang hamil tidak boleh kerokan. Mitosnya jika kerokan, maka kulit bayinya saat lahir akan jadi belang-belang seperti pola kerokan yang biasa dibuat. Tapi mitos ini tidak benar karena selama saya merasakan hamil sebanyak 2 kali, saya tetap saja kerokan ketika sedang masuk angin. Dan alhamdulilah kedua anak saya juga terlahir dengan kondisi kulit yang putih bersih dan sehat. Selain itu ada juga informasi yang pernah saya baca menyebutkan bahwa kerokan pada wanita hamil bisa memicu kelahiran premature. Tentang benar atau tidaknya info tersebut saya kurang paham.
Akan tetapi secara pribadi saya sudah membuktikan sendiri bahwa kerokan aman bagi ibu hamil. Ketika sedang hamil saya tetap kerokan dan kehamilan saya juga sehat-sehat saja. Bayi saya lahir sesuai perkiraan HPL serta tidak terjadi kontraksi dini. Namun saat sedang hamil saya memang lebih berhati-hati ketika kerokan. Bagian tubuh yang tidak boleh dikerok saat hamil adalah area perut dan leher. Selain itu posisi kerokan jangan sambil tengkurap, melainkan dengan posisi duduk.
Tentang aturan boleh dan tidak boleh saat kerokan yang saya tuliskan ini memang tidak ada buku panduan referensinya, namun hal ini saya dapatkan berdasarkan pengalaman serta pesan dari orang tua yang pernah saya dengar dan sudah saya praktekkan sendiri hingga saat ini. Semoga bermanfaat ya... dan selamat kerokan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H