Dengan diberlakukannya kenaikan gas Elpiji 12 kg saat ini tentunya ada juga ibu rumah tangga yang jadi merasa agak kesulitan dalam mengelola anggaran belanja rumah tangganya. Tapi saya yakin kesulitan- kesulitan tersebut masih bisa diatasi asalkan kita mau jeli dalam mencermati pengeluaran rumah tangganya masing-masing. Pengeluaran yang sifatnya tidak priorotas bisa dikurangi untuk menambah uang belanja gas Elpiji. Ngomong-ngomong saya punya beberapa tips yang mungkin bisa dimanfaatkan dalam menyikapi kenaikan harga gas Elpiji 12 kg saat ini, yaitu :
- Buat catatan pengeluaran belanja sehari-hari selama 1 bulan kemudian lakukan identifikasi pengeluaran mana yang sebenarnya tidak penting namun menyedot banyak anggaran. Sebagai contoh anggaran untuk makan diluar, anggaran untuk rekreasi dan lain-lain yang sifatnya bukan untuk kebutuhan pokok. Jika sudah ketemu maka anggaran ini bisa dialihkan untuk menambah anggaran belanja gas elpiji dan jika masih sisa lebih baik ditabung saja.
- Jika punya suami perokok, ajak diskusi secara baik- baik untuk mulai mulai mengurangi atau jika memungkinkan malah berhenti dari kebiasaan merokok tersebut. Dana yang biasa digunakan untuk membeli rokok bisa dialihkan untuh menambah belanja gas Elpiji. Bukankah lebih penting jika dapur di rumah bisa tetap mengepul ketimbang rokok suami yang terus mengepul.
- Meminimalkan penggunaan gas Elpiji di rumah dengan cara menggunakan dispenser jika butuh air panas, menggunakan rice cooker untuk memasak nasi, menggunakan air kemasan untuk minum sehari-hari atau jika mampu menggunakan kompor listrik untuk memasak. Penggunaan gas elpiji hanya untuk kondisi darurat saja misalnya saat listrik padam.
- Kurangi kebiasaan jajan makanan di luar rumah. Kenaikan harga elpiji akan diikuti dengan kenaikan harga makanan di restoran. Jika kita membeli makanan di restoran, uang Rp.100.000 mungkin hanya bisa cukup untuk 1 kali makan, namun jika memasak sendiri di rumah uang sebesar itu mungkin bisa cukup untuk 3 kali makan bahkan lebih. Jadi bisa lebih hemat.
- Ikhlas menerima kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Tidak perlu mengeluh, marah marah apalagi mencaci maki pertamina dengan kata-kata kasar yang diumbar di media sosial yang justru akan bisa merugikan diri kita sendiri. Percayalah bahwa orang-orang yang ikhlas itu akan semakin di lapangkan rejekinya oleh Tuhan.
- Banyak sedekah. Ditengah kenaikan harga gas Elpiji 12 kg seperti saat ini tentu kita jadi butuh tambahan pemasukan. Namun hal tersebut janganlah dijadikan alasan untuk bersikap pelit. Irit boleh tapi jangan pelit. Memperbanyak sedekah dan berbagi pada sesama di masa sulit itu justru malah akan jadi lebih banyak manfaatnya. Dengan kenaikan harga-harga seperti sekarang tentu ada dampaknya bagi kita yang rata rata punya penghasilan tetap. Coba bayangkan bagaimana dengan saudara kita diluar sana yang tidak punya penghasilan tetap seperti kita, apa tidak lebih susah hidupnya? Untuk itu sebagai orang yang dikarunia kelebihan rejeki sudah semestinya kita juga harus lebih banyak memberi. Dengan lebih banyak memberi insyaAllah kitapun akan mendapatkan limpahan rejeki dari Tuhan sehingga kita jadi tidak kesulitan uang manakala harus membeli gas Elpiji 12 Kg dengan harga yang lebih tinggi.1410591577882165063
Kenaikan harga gas Elpiji 12 Kg ini, saya rasa tidak akan menimbulkan kekacauan di masyarakat asalkan masing-masing pihak sadar diri dan mau menggunakan gas Elpiji sesuai dengan kelasnya masing-masing . Selama keputusan ini memang didasarkan atas niatan yang baik, maka sebagai konsumen saya rasa tak ada yang perlu dipermasalahkan. Semoga keputusan yang diambil ini merupakan langkah yang benar sehingga bisa mengatasi masalah kerugian yang selama ini diderita oleh pertamina hingga pada akhirnya dapat menciptakan kondisi yang sehat bagi jalannya roda perekonomian nasional negeri ini. Amin.
Sumber Referensi :
2. http://sinarharapan.co/news/read/30540/mengitung-efek-domino-kenaikan-elpiji-12-kg
3. Materi Elpiji di http://www.kompasiana.com/pertamina/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H