Mohon tunggu...
arifah wulansari
arifah wulansari Mohon Tunggu... Administrasi - lifestyle blogger

Menulis untuk belajar. Kunjungi blog saya di www.arifahwulansari.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Agar Bonus Demografi Jadi Bonus yang Menghasilkan Jackpot

6 Oktober 2014   04:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:14 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412515946757746024

Bonus demografi jadi semakin populer sejak istilah ini muncul dalam debat cawapres antara Yusuf Kalla dan Hatta Rajasa pada musim pemilu bulan April lalu. Pasca debat cawapres waktu itu, bonus demografi jadi trending topic dimana-mana. Mulai di fb, twitter, kompasiana, blog pribadi, surat kabar semuanya berlomba-lomba membuat posting soal bonus demografi. Masyarakat awam yang tadinya tidak begitu paham atau mungkin malah belum pernah mendengar tentang istilah bonus demografi jadi ikutan "kepo" ingin lebih tau, apa sih maksudnya bonus demografi itu?

Bonus demografi adalah bonus atau peluang yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Di Indonesia fenomena ini terjadi karena proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dan dipercepat oleh keberhasilan negara kita dalam menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan kualitas kesehatan dan suksesnya program-program pembangunan sejak era Orde Baru hingga sekarang. Kondisi ini jika dibuat gambar piramida penduduk bentuknya sudah bukan seperti segitiga piramid lagi, tapi menggembung ditengah dengan bentuk seperti ini :


Kondisi semacam ini menguntungkan, karena dengan demikian beban ketergantungan atau dukungan ekonomi yang harus diberikan oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan tua (di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan. Bonus Demografi akan dinikmati Indonesia pada rentang waktu tahun 2015-2035. Momen ini merupakan momen yang sangat langka dan jarang terjadi pada suatu negara.

Yang namanya bonus, biasanya punya image tentang sesuatu yang positif dan menguntungkan. Misalnya main game dapat bonus poin, kerja dapat bonus gaji tambahan, ikut undian dapat bonus hadiah mobil dan lain sebagainya. Kata Bonus ini memang sangat menggiurkan, begitu pula dengan Bonus Demografi ini. Sebagai suatu kondisi yang sangat jarang terjadi, sudah seharusnya pemerintah Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi yang akan didapatkan pada tahun 2015-2035 dengan bijak. Semestinya hal ini bisa ditangkap sebagai peluang yang menguntungkan serta benar-benar dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan pembangunan dalam segala bidang.

Kembali ke soal bonus yang punya image positif, apabila bonus tidak dikelola dengan baik maka bonus tersebut bisa jadi malah membawa petaka bagi penerimanya. Sebagai contoh misalnya kita dapat bonus tambahan gaji sebesar 10 juta. Jika kita tidak punya perencanaan anggaran yang jelas maka kita akan bingung mau digunakan untuk apa bonus tersebut. Bisa jadi bonus tersebut hanya akan terbuang percuma karena habis digunakan untuk belanja konsumtif dan tidak memberikan efek peningkatan kesejahteraan bagi kita. Alih-alih bisa sejahtera, peluang terjadinya hutang mungkin saja terjadi jika kita terlalu larut dalam kesenangan belanja konsumtif hingga over budget.

Begitu pula dengan bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada beberapa tahun ke depan. Dengan besarnya jumlah penduduk usia produktif, apabila tidak ada langkah-langkah persiapan dan perencanaan yang dilakukan dari sekarang bisa jadi bonus demografi di masa mendatang malah akan jadi bencana besar bagi negara kita.

Usia produktif adalah rentang usia antara 15 - 64 tahun. Rentang usia ini dianggap produktif karena pada usia ini seseorang dianggap mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Selain produktif dalam urusan pekerjaan, rentang usia ini juga termasuk usia produktif dalam urusan berkembang biak. Dalam rentang usia ini setiap pasangan usia subur punya kemungkinan untuk melahirkan anak-anak yang mereka dambakan dalam jumlah yang besar.

Menurut survey, komposisi demografi penduduk Indonesia saat ini juga ditandai dengan banyaknya penduduk yang berusia di antara 15 – 34 tahun, 34,47% atau hampir 82 juta penduduk Indonesia berada di rentang usia ini. Jumlah anak muda yang sedemikian besar ini merupakan sumber daya yang potensial bagi peningkatan pembangunan, namun juga bisa jadi masalah manakala keberadaan mereka tidak dimbangi dengan kualitas pegetahuan dan skill pribadi yang memadai.

Kenapa Bonus Demografi bisa berpotensi jadi malapetaka bagi Indonesia?

Pada tahun 2013 yang lalu penderita HIV/AIDS di Indonesia telah menembus angka ribuan dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Kementerian Kesehatan mencatat pada semester pertama 2013 dari Januari hingga Juni terdapat 1.996 jumlah infeksi baru HIV/AIDS pada kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia. Jumlah tersebut sudah lebih dari separuh jumlah infeksi baru HIV/AIDS usia 15-24 tahun yang tercatat di Kemenkes pada sepanjang 2012 silam yakni 3.661 kasus. Sementara pendataan yang sama turut menyebutkan 77% penyebab penularan HIV/AIDS tersebut yakni kasus hubungan seks tidak aman pada heteroseksual sisanya melalui jarum suntik, hubungan sesama jenis, dan lain sebagainya. HIV/AIDS merupakan penyakit yang penularannya terutama melalui proses pertukaran cairan tubuh seperti hubungan seksual dengan penderita HIV. Tabunya permasalahan seksual di Indonesia menyebabkan minim bahkan ketiadaan pendidikan seksual bagi anak-anak  dan remaja sehingga penularan baru HIV/AIDS di kelompok usia 15-24 tahun jadi semakin tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun