[caption id="attachment_348051" align="aligncenter" width="630" caption="Wajah cerah ceria sebelum rafting dimulai"]
Usai foto bersama, dengan langkah gagah dan semangat 45 kami semua segera turun ke sungai ayung dengan menyusuri anak tangga yang berjajar turun ke arah lembah. Awalnya kami kira ini adalah hal yang mudah, ternyata kami salah. Jumlah anak tangga yang harus kami lalui ternyata sangat banyak. Kalau dihitung mungkin jumlahnya lebih banyak dari anak tangga yang ada di candi borobudur. Jadilah sebelum rafting dimulai kami sudah kehabisan napas dan kaki gemetaran karena capek menuruni anak tangga yang jumlahnya mungkin hampir mencapai 300-an itu. Gosh..this really broke my legs!
Sampai di tepi sungai ayung saya masih ngos-ngosan. Untung saya bawa bekal air mineral sehingga nggak sampai lemas karena kehausan. Belum hilang rasa gemetar di kaki, pemandu rafting lansung menyuruh kami untuk naik ke perahu karet yang telah disiapkan. Brrrr...air sungai ayung ternyata dingin sekali. Begitu duduk di perahu karet saya langsung berdoa, semoga saya nggak sampai jatuh kecemplung ke dalam sungai. Bisa megap-megap nih saya kalau sampai kecebur.
[caption id="attachment_348053" align="aligncenter" width="540" caption="perahu karet siap berangkat"]
Sebelum rafting dimulai, pemandu memberikan beberapa arahan terlebih dulu. Kami harus selalu mengikuti aba-aba yang diberikan, seperti kapan harus mendayung maju, mendayung mundur, berhenti mendayung serta kapan harus berpegangan kuat pada perahu. Kami semua harus patuh pada aba-aba yang diberikan dan juga harus kompak.
[caption id="attachment_348058" align="aligncenter" width="540" caption="Ditengah perjalanan sempat berhenti dulu untuk foto-foto"]
[caption id="attachment_348059" align="aligncenter" width="540" caption="Ini Kelompok rafting saya : Saya, Dzulfikar, Nur Hasanah, Hendra , Fandi"]
Petualanganpun dimulai. Kami akan di ajak mengarungi perjalanan menyusuri derasnya arus sungai Ayung sejauh 9 km. Awalnya saya sempat was-was. Kira-kira arus sungainya sederas apa ya? gimana nanti kalau perahunya sampai terbalik? Namun setelah perahu karet mulai berjalan beberapa meter, ternyata rasanya sama sekali tidak menakutkan justru sangat menyenangkan. Walaupun saya sempat merasa agak pusing dikit, tapi semua tetap aman terkendali. Its fun without being dangerous. Rasanya seperti naik bom bom car.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi dengan pemadangan alam yang sangat indah. Pepohonan menghijau di kiri kanan, mata air yang jernih mengalir dari sela-sela tebing bebatuan serta relief cerita ramayana yang dipahat dengan indah "terpampang nyata" di sepanjang dinding batu kali sungai ayung. Beberapa kali kami juga berhasil melampaui perahu karet lainnya yang tersangkut di batu-batu kali. Untung hal tersebut tidak terjadi pada kelompok kami. Mungkin karena kelompok kami punya ukuran tubuh yang imut-imut sehingga walaupun sempat tersangkut, namun perahu kami tidak sampai macet total seperti yang terjadi pada beberapa perahu karet lain.
[caption id="attachment_348062" align="aligncenter" width="560" caption="Relief Cerita Ramayana di sepanjang dinding batu Sungai Ayung"]