Langkah selanjutnya agar terbebas dari roda bawah kehidupan adalah meredefinisi bahagia dengan menyantuni orang-orang yang juga sedang kesusahan. Fase berat sering terjadi karena kita terlalu sering melihat ke atas. Teman yang lebih sukses dari kita, sahabat yang sudah stabil hidupnya, atau kawan yang sudah berhasil meraih mimpi padahal dulu berada di garis start yang sama dengan kita. Sudah saatnya kita mengalihkan pandangan kita.Â
Masih banyak orang yang berjuang seperti kita. Santuni orang-orang tersebut. Santuni dengan sedekah yang kita sisihkan dari gaji yang belum seberapa untuk orang yang sedang memperjuangkan finansial. Santuni dengan dukungan untuk teman kita yang sedang berjuang menghadapi keadaan sulit. Santuni dengan doa untuk orang yang sedang berjuang namun kita tidak mampu untuk menolongnya. Santuni mereka dengan ikhlas, walau tanpa imbalan. Karena imbalanmu pasti akan segera kamu dapatkan yaitu rasa bahagia dalam hati.
Bahagia itu perasaan dalam hatimu dan tidak memerlukan syarat keadaan. Melewati badai kehidupan adalah belajar mengubah persepsi bahagia. Dulu mungkin bahagia versi kita adalah menjadi orang besar dengan segala mimpi kita. Namun ombak di lautan memang tidak semudah itu ditaklukan. Belajarlah menemukan perasaan bahagia dalam menjalankan kapal kehidupanmu. Bahagia yang mengiringimu dan menjadi bekalmu sambil bertumbuh dewasa setelah melewati fase krisis yang berat ini. Ya, bahagia yang ditemukan dengan berbagi kebahagiaan pada diri sendiri dan orang sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI