Mohon tunggu...
ARIF WIGUNO
ARIF WIGUNO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah.” (HR. Muslim)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik - Arif Wiguno

21 Juli 2024   07:04 Diperbarui: 21 Juli 2024   07:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan/dokpri

2. Proses Kreatif

3. Memaksimalkan Potensi

Prinsip dan Paradigma Berpikir Coaching dalam Supervisi Akademik

Costa dan Garmston (2016) menyampaikan bahwa kita bisa memberdayakan guru melalui coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi, yang interaksinya bergantung kepada tujuan dan hasil yang diharapkan. Namun, posisi awal yang kita ambil adalah posisi sebagai seorang coach, sebelum kita mengetahui tujuan dan hasil yang diharapkan oleh guru yang akan kita berdayakan. Oleh sebab itu, prinsip dan paradigma berpikir coaching ini perlu selalu ada sebelum kita memberdayakan seseorang.

Kompetensi inti coaching :

1. Kehadiran Penuh/Presence

2. Mendengarkan Aktif

3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot

Mendengarkan aktif yaitu RASA yang diperkenalkan oleh Julian Treasure:

RASA merupakan akronim dari Receive, Appreciate, Summarize, dan Ask yang akan dijelaskan sebagai berikut:

-R (Receive/Terima), yang berarti menerima/mendengarkan semAskua informasi yang disampaikan coachee. Perhatikan kata kunci yang diucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun