Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan 5W+1H untuk Memory-Enhancing Techniques for Investigative Interviewing: The Congnitive Interview oleh Fisher dan Geiselman (1992)

3 Juli 2024   08:18 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, daripada bertanya, "Apakah Anda melihat tersangka memegang senjata?", penyidik bisa bertanya, "Apa yang Anda lihat di tangan tersangka?" Teknik ini membantu memastikan bahwa informasi yang diperoleh adalah asli dan tidak dipengaruhi oleh pertanyaan penyidik.

6. Meninjau Ulang dan Menutup (Review and Close): Penyidik meninjau ulang informasi yang diperoleh dan menutup wawancara dengan memberikan kesempatan kepada saksi untuk menambahkan informasi atau mengklarifikasi detail. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa semua informasi relevan telah dikumpulkan dan tidak ada detail penting yang terlewatkan. Penyidik juga dapat memberikan umpan balik kepada saksi, berterima kasih atas kerjasama mereka, dan menjelaskan langkah-langkah selanjutnya dalam proses investigasi.

Prinsip-Prinsip Psikologi Kognitif dalam CI

Teknik CI didasarkan pada beberapa prinsip utama psikologi kognitif yang membantu memahami bagaimana memori bekerja dan bagaimana ingatan dapat diakses dan dipulihkan dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa prinsip kognitif yang mendasari CI:

1. Teori Jejak Memori (Memory Trace Theory): Menurut teori ini, setiap kali seseorang mengingat sesuatu, jejak memori baru dibuat yang dapat berbeda dari jejak asli. Dengan menggunakan teknik rekonstruksi mental dan perubahan perspektif, CI membantu mengakses berbagai jejak memori yang mungkin telah terbentuk selama peristiwa, sehingga meningkatkan jumlah detail yang diingat.

2. Prinsip Kontekstual (Contextual Principle): Mengingat kembali konteks asli di mana peristiwa terjadi dapat membantu memicu ingatan yang terkait dengan peristiwa tersebut. CI menggunakan instruksi rekonstruksi mental untuk membantu saksi mengingat kembali konteks fisik dan emosional dari peristiwa, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat detail yang relevan.

3.Teori Pemrosesan Ganda (Dual-Process Theory): Teori ini menyatakan bahwa memori dapat diproses melalui dua jalur: pemrosesan otomatis dan pemrosesan yang lebih sadar dan terkendali. 

CI menggunakan teknik yang memanfaatkan kedua jalur ini. Misalnya, penuturan bebas memungkinkan saksi untuk mengingat detail secara otomatis, sementara pertanyaan spesifik dan perubahan perspektif memicu pemrosesan yang lebih terkendali dan analitis.

4. Prinsip Elaborasi (Elaboration Principle): Elaborasi adalah proses memperkaya ingatan dengan menambahkan detail atau konteks yang terkait. CI menggunakan berbagai teknik untuk membantu saksi mengelaborasi ingatan mereka, seperti meminta mereka untuk menggambarkan peristiwa dalam urutan yang berbeda atau dari perspektif yang berbeda. Teknik ini membantu meningkatkan kedalaman dan kekayaan detail yang diingat.

Efektivitas dan Keuntungan CI

Penelitian telah menunjukkan bahwa The Cognitive Interview (CI) memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan teknik wawancara tradisional:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun