2. Pasal privasi: Hukum privasi dapat mencakup penyalahgunaan informasi pribadi, termasuk doxxing, dan memberikan perlindungan hukum terhadap penyebab kerugian.
3. Pasal kejahatan cyber: Beberapa yurisdiksi memiliki undang-undang cybercrime yang dapat mencakup tindakan doxxing, terutama jika melibatkan akses ilegal atau pengungkapan informasi pribadi secara tidak sah.
4. Pasal ancaman atau pelecehan: Doxxing yang diikuti oleh ancaman atau pelecehan dapat tunduk pada pasal-pasal yang mengatur tindakan tersebut.
Penting untuk membaca undang-undang setempat dan berkonsultasi dengan ahli hukum di yurisdiksi yang bersangkutan untuk memahami secara tepat bagaimana hukum lokal mengatasi tindakan doxxing.
Meskipun saya tidak dapat memberikan contoh kasus doxxing yang spesifik setelah tanggal pemotongan pengetahuan saya pada Januari 2022, namun, saya dapat memberikan contoh umum dari jenis kasus doxxing yang sering terjadi di media sosial. Peristiwa ini dapat bervariasi dan bergantung pada berbagai situasi dan individu yang terlibat. Contoh-contoh kasus doxxing melibatkan:
1. Kasus Cyberbullying di Sekolah:
  - Skenario: Seorang siswa di sebuah sekolah mengalami cyberbullying dari rekan-rekan sekelasnya.
  - Doxxing: Seorang pelaku mencari informasi pribadi siswa tersebut, seperti alamat rumah atau nomor telepon, dan menyebarkannya di media sosial.
  - Dampak: Siswa tersebut mungkin menghadapi pelecehan, ancaman, atau bahkan risiko keamanan fisik.
2. Konflik Antar-Komunitas di Platform Online:
  - Skenario: Dua komunitas atau kelompok di platform media sosial memiliki perbedaan pandangan atau konflik.
  - Doxxing: Anggota salah satu komunitas mencari informasi pribadi anggota komunitas lain dan menyebarkannya sebagai upaya untuk merugikan lawan.
  - Dampak: Anggota yang terkena doxxing mungkin menjadi target pelecehan atau ancaman dari kelompok lawan.
3. Pengeksposan Identitas dalam Kasus Kontroversial:**
  - Skenario: Seseorang terlibat dalam tindakan kontroversial yang menjadi sorotan publik.
  - Doxxing: Orang-orang mencari informasi pribadi pelaku dan menyebarkannya di media sosial sebagai bentuk pengeksposan atau hukuman sosial.
  - Dampak: Pelaku mungkin menghadapi pelecehan dan gangguan privasi yang signifikan.
4. Kasus Aktivisme dan Politik:
  - Skenario: Individu atau kelompok terlibat dalam aktivisme atau politik yang kontroversial.
  - Doxxing: Lawan politik mencari informasi pribadi dari mereka yang dianggap sebagai musuh dan menyebarkannya di media sosial.
  - Dampak: Anggota aktivis atau politik yang terkena doxxing dapat mengalami ancaman dan pelecehan.
Penting untuk diingat bahwa doxxing ilegal dan dapat merugikan secara serius privasi dan keamanan individu. Banyak platform media sosial memiliki kebijakan yang melarang doxxing, dan pelaku dapat menghadapi konsekuensi hukum. Kesadaran masyarakat tentang dampak negatif doxxing dan pentingnya menghormati privasi orang lain dapat membantu mengurangi insiden semacam itu.
Meskipun saya tidak memiliki informasi spesifik tentang kasus-kasus doxxing pada pinjaman online (pinjol) setelah pemotongan pengetahuan saya pada Januari 2022, namun, perlu dicatat bahwa doxxing pada pinjaman online dapat memiliki dampak serius pada privasi dan keamanan individu yang terlibat. Berikut adalah contoh skenario umum kasus doxxing pada pinjol: