Melansir dari data Flight Radar 24, sejak diumumkan sebagai sebuah pandemik global di 11 Maret lalu, terjadi penurunan frekuensi penerbangan dari 180.000 an per hari di tanggal 5 Maret menjadi 60.000-an di tanggal 29 Maret.Â
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemangkasan frekuensi penerbangan hingga 50% lebih. Kondisi ini diyakini akan terus terjadi di beberapa minggu ke depan, terkait semakin banyaknya negara yang menerapkan karantina wilayah.Â
Dari ranah investasi, penurunan harga saham kini turut diikuti dengan pelemahan nilai tukar mata uang, termasuk Rupiah. Pada sementara waktu, investor terlihat tengah masuk ke pasar emas murni.Â
Realitas inilah yang kemudian membuat harga komoditas emas menjadi sangat berfluktuasi. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kepanikan pasar kini mulai masuk ke instrumen investasi yang awalnya tergolong ‘aman’ dengan harga yang relatif stabil. Dengan demikian investor tengah mengidentifikasi kriteria investasi yang ‘aman’.Â
Gejala krisis kini mulai terlihat di beberapa negara. Di Amerika Serikat sendiri, selang satu bulan terakhir tampak adanya peningkatan jumlah masyarakat yang mengajukan benefit sosial akibat penghentian hubungan kerja.Â
Beberapa analis bahkan melihat adanya kesamaan dengan apa yang pernah terjadi saat krisis ekonomi melanda di tahun 2008 silam. Selanjutnya tingkat pengangguran di negara Paman Sam tersebut diperkirakan akan meningkat hingga 32%.Â
Chaos nya kondisi perekonomian global akibat pandemik ini mau tak mau membutuhkan stimulus khusus dari pemerintah. Di Indonesia sendiri, pemerintah tengah menyiapkan stimulus setidaknya Rp. 600 Trilyun untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Alhasil dengan semua kondisi ini, kolaborasi yang kuat antara masyarakat dengan segenap pemangku kepentingan mutlak diperlukan.Â
Satu rumusan kunci yang dapat menjadi perhatian adalah bahwa pemulihan ekonomi akan efektif dilakukan ketika pandemik mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, seperti yang tengah terjadi di Tiongkok sejak minggu ketiga Maret lalu.Â
Artinya, marilah kita mentaati program social distancing yang kini tengah digelorakan pemerintah dengan target utama menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19 positif. Semoga kita semakin dimampukan untuk mengalahkan daya kekuatan virus ini. Bersama kita bisa. Selamat berefleksi, sukses senantiasa menyertai Anda!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H