Leeds United akhirnya memecat Marcelo Bielsa. Pelatih nyentrik yang dikenal dengan permainan terbukanya itu harus hengkang dari Elland Road selepas Leeds dihajar Tottenham Hotspur 4-0 di kandang sendiri akhir pekan lalu.
Kekalahan tersebut memungkasi rekor kebobolan 20 gol dalam 5 pertandingan terakhir yang hanya menghasilkan 1 angka untuk Leeds hasil skor imbang 3-3 dengan Aston Villa pada 10 Februari 2022. Leeds sendiri terakhir memperoleh 3 poin adalah pada 16 Januari 2022 kala menang tipis 3-2 di kandang West Ham.
Lebih lanjut lagi, terakhir kali mereka clean sheet adalah awal Desember 2021 kala menang dari Crystal Palace. Leeds sudah kebobolan 60 gol di musim ini dan menjadi tim dengan pertahanan terburuk di Premier League.
Dikenal sebagai tim yang sangat menyerang, Leeds musim jauh begitu berbanding terbalik dengan musim lalu. Kala itu, mereka memang sering kebobolan banyak, tapi mencetak golnya juga banyak. Hal itu yang menjadi pembeda dengan musim ini dan faktor utamanya tentu saja cederanya Patrick Bamford.
Di Liga Inggris, Bamford hanya bermain pada 5 pekan awal plus 22 menit pada 5 Desember 2021. Dalam durasi singkat tersebut, Bamford masih sempat mencetak 2 gol dan 2 assist.
Kehilangan Bamford dilengkapi dengan hilangnya pilar lain dalam diri Kalvin Phillips yang sudah absen dari skuad sejak laga melawan Chelsea di pertengahan Desember. Baik Bamford maupun Phillips absen karena cedera hamstring.
Dalam 11 laga tanpa Phillips, Leeds kalah 8 kali, imbang sekali, dan menang 2 kali. Sebagai perbandingan pada 12 laga awal Phillips di musim ini, Leeds hanya kalah 3 kali, walaupun memang imbang 6 kali.
Tanpa Bamford yang cukup cerdas itu, Bielsa tampak kesulitan menerapkan formasinya. Apalagi kemudian Phillips juga ikutan absen. Beberapa kali Bielsa tampak memaksakan menggunakan striker belia kelahiran Liverpool, Joe Gelhardt untuk berada di posisi Bamford.
Lebih lagi, Rodrigo yang boleh dibilang satu posisi dengan Bamford juga masih saja tidak perform. Pada akhirnya, di laga-laga terakhir, Bielsa mempercayakan posisi striker itu pada Daniel James, rekrutan dari MU yang sebenarnya kita ketahui lebih akrab sebagai pemain sayap.
Kalaulah ada yang mesti disalahkan boleh jadi ketiadaan pemain yang masuk di bursa transfer musim dingin untuk mengisi dua posisi kunci tersebut. Walhasil, Leeds semakin ke jurang degradasi dan pada akhirnya merasa perlu memecat Bielsa.
Leeds memang masih berada di posisi aman yakni ke-16. Namun Leeds sudah 2 memainkan 2 laga lebih banyak dibandingkan Everton dan Burnley yang berada di bawah mereka. Jika Everton dan Burnley meraih nilai penuh pada satu saja dari 2 laga terutang, Leeds auto masuk zona degradasi.
Uniknya, di Twitter begitu banyak respek yang hadir untuk Bielsa. Connor Holt misalnya berkata:
He made us believe, reunited the club, the fans and the city but most of all made us fall in the love with football again. I thought I'd never see Leeds in the Premier league but he made it possible. No thank you will ever be enough.
Tom Bellingham dengan akun centang biru @TommyWTF1 juga menyebut bahwa dirinya masih tidak yakin pemecatan ini adalah keputusan terbaik, "Even if it is the right decision (still unsure) I wish the club had handled this better, he deserved better. Â Thank you Marcelo it's been an unforgettable few years "
Fabrizio Romano menyebut bahwa pecatan RB Leipzig, Jesse Marsch, menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Bielsa. Ini juga pertaruhan yang lumayan karena terlepas dari kesuksesan Marsch di Austria, kegagalannya di Jerman perlu dihitung sebagai suatu pertimbangan. Hanya saja memang sulit untuk mencari pelatih yang kompeten pada kondisi seperti saat ini.
Apapun, Bielsa sudah sukses membawa Leeds yang notabene hadir di kenangan anak-anak yang bertumbuh di periode 2000-an awal kembali ke kasta elite.
Terima kasih, Marcelo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H