Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kita Tidak Adil kepada Marcus/Kevin

16 Desember 2019   16:12 Diperbarui: 17 Desember 2019   12:51 5390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
badmintonindonesia.org

Ya, karena kita itu glory hunter itu tadi. Sekalinya Minions kalah, apalagi dengan kekalahan "frustatif" seperti lawan Endo/Yuta di semifinal WTF 2019 kemarin, langsung dianggap sepenuhnya salah atlet. Ada yang bilang pongah, ada yang bilang banyak gaya. Duh, cek saja Instagram kalau tidak percaya.

Kalau mau diperjelas lagi, di ajang Piala Sudirman sekalipun, hanya Minions yang mulus selalu kasih angka pada 3 kesempatan yang mereka miliki, tanpa kehilangan 1 game pun. Model begitu kok ya masih dirundung toh?

Sungguh, melihat berbagai gelar yang telah diberikan oleh Minions, perundungan di media sosial kepada mereka tentu tidak cukup pantas. Kekalahan dari Endo/Yuta di Kejuaraan Asia, Thailand, Hong Kong, dan dua kali di Guangzhou memang adalah PR besar untuk mereka. 

Tapi kalau kita balik, bukankah Minions juga jadi PR besar bagi Daddies yang takluk 5 kali berturut-turut? Atau sekalian, bayangkan perasaan sebagai Badminton Lovers Tiongkok ketika melihat Li Junhui/Liu Yuchen ketemu Minions atau kala Takuro Hoki/Yugo Kobayashi bersua Marcus/Kevin?

Duo menara itu rekornya 11-2 dengan Minions, sementara Hoki/Kobayashi lebih parah lagi: 10-0. Kalau Minions boleh memperlakukan banyak ganda putra lain seperti itu, apa ya kejadian sekali-kalinya adda pasangan seperti Endo/Yuta yang menang 5 kali beruntun dari mereka, terus langsung jadi alasan untuk tidak menyemangati Minions?

Kita tentu berharap Minions akan tetap semangat menuju Olimpiade 2020 di Tokyo. Meski kita tahu bahwa medali emas Olimpiade adalah juga impian dari seorang Ahsan, tapi sebagaimana Minions berhasil merengkuh medali emas Asian Games 2018, tentu mereka juga layak mendapat medali emas itu.

Biarlah kalau bisa Minions atau Daddies atau FajRi berebut medali emas di Tokyo, dengan tentu saja sebelumnya harus sikut-sikutan dulu di 8 besar supaya bisa mengirim dua MD.

Kepada para netizen, ini olahraga, dimainkan oleh manusia. Kalah itu biasa. Yang enggak biasa itu ya polah netizen sampai istri yang nggak salah apa-apa juga kena rundung. Sedih, euy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun