Brasil mencoba membalas lewat Bernard dan Oscar namun masih gagal karena pertahanan gemilang tim tamu. Justru buruknya Dante dan Luiz diikuti oleh remuknya penampilan Fernandinho dan Luis Gustavo di lini tengah. Sebuah lubang di lini tengah dari dua pivot itu kemudian menghadirkan petaka di menit ke-23. Bola jatuh di kaki Miroslav Klose yang sempat dua kali menendang sebelum kemudian bola masuk ke gawang. Gol itu adalah sesuatu yang dinanti oleh Klose dan Jerman karena menjadi sejarah baru Piala Dunia. Itu adalah gol ke-16 Klose, sesudah gol 1 disarangkan ke gawang Arab Saudi tahun 2002 silam lewat kemenangan besar 8-0. Mirip ya skornya?
Sumber: fifa.com
Semenit kemudian, bolongnya pertahanan Brasil semakin menjadi-jadi ketika Toni Kroos berhasil menyambut bola dari sang kapten Philipp Lahm yang kembali bermain di sayap kanan. Benar-benar tidak ada pemain yang mengawal pemain Bayern Muenchen ini hingga kemudian bisa melayangkan bola masuk ke gawang Julio Cesar.
Masih belum pulih dari shock, lini tengah Brasil kembali membuat kelemahan hingga kemudian Sami Khedira bisa melayani Kroos untuk mengubah skor menjadi 4-0. Seakan belum selesai, di menit ke-29, Khedira sendiri yang mencetak gol setelah memanfaatkan kerjasama Mesut Ozil dan Klose.
Skor ini sangat membuat stadion kaget hingga kemudian tidak ada lagi dukungan kepada pejuang di lapangan hijau, yang ada malah booo. Pemain Brasil tampak seperti sudah berharap pengen restart game kalau saja nggak ingat ini bukan Winning Eleven atau game FIFA. Skor 5 gol pada turun minum ini sungguh bikin kaget seluruh dunia. Tapi bagi yang nonton pasti nggak kaget karena permainan Brasil memang sangat tidak berkelas.
Di turun minum, Joachim Loew menarik Mats Hummels dan memasukkan Per Mertesacker. Tentu saja Loew tahu kalau Hummels lebih baik ngopi-ngopi di bench karena serangan Brasil bisa dibilang nggak bermakna. Adapun Fernandinho yang tampil sangat buruk di lini tengah plus Hulk digantikan oleh Paulinho dan Ramires. Dua pemain dari London ini diharapkan bisa mengubah permainan.
Memang, di awal permainan Ramires, Paulinho, dan juga Oscar berhasil mengancam gawang Manuel Neuer. Sayangnya, Neuer tampil maksimal lewat penyelamatannya pada peluang para penghuni kota London tersebut. Di sisi lain, Andre Schuerrle--si warga London lainnya--masuk menggantikan Klose. Dua kiper lantas mempertontonkan skill bagus. Neuer menahan tendangan Fred, sedangkan Cesar menepis tendangan Mueller. Keduanya terjadi dalam selang waktu 2 menit.
Brasil yang buntu kembali dicolong oleh Jerman. Pergerakan Lahm di sisi kanan berhasil membuahkan gol setelah umpannya disamber oleh Schuerrle. Sebenarnya kalau nggak disambar Schuerrle sih tetap bisa aja diembat sama Mueller yang ada di situ-situ juga. Entah David Luiz ini ngapain aja sampai pertahanan bisa hancur lebur begitu. Sesudah gol in, Felipao kembali memasukkan warga London lainnya, Willian untuk menggantikan Fred yang tampak frustasi karena kehilangan Neymar.
Sepuluh menit sesudah gol terakhir, Schuerrle kembali membawa sensasi pertandingan dengan tendangan kaki kirinya nan indah yang menembus gawang Cesar persis di pojok. Tujuh gol tanpa balas menyebabkan stadion kian sepi, dan saya hanya berharap tidak terjadi demo massal di Brasil sesudah hasil hancur lebur ini.