Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kala Jerman Merampok di Rumah Brasil

9 Juli 2014   12:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:53 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Jerman (tengah) merayakan kemenangan usai membobol gawang Brasil dalam laga semifinal Piala Dunia 2014 di Mineirao Stadium, Belo Horizonte, Brasil, 8 Juli 2014. Brasil harus mengakui keunggulan Jerman dengan skor akhir 7-1. (AFP PHOTO / ADRIAN DENNIS)

Para pemain Jerman (tengah) merayakan kemenangan usai membobol gawang Brasil dalam laga semifinal Piala Dunia 2014 di Mineirao Stadium, Belo Horizonte, Brasil, 8 Juli 2014. Brasil harus mengakui keunggulan Jerman dengan skor akhir 7-1. (AFP PHOTO / ADRIAN DENNIS)

Mayoritas penggemar sepakbola yang ketiduran pasti kaget lalu kucek-kucek mata dan nampar-nampar pipi begitu melihat scoreline dari pertandingan semifinal pertama Piala Dunia 2014 antara tuan rumah Brasil dengan tamu jauhnya dari Jerman. Iya, Jerman berhasil merampok 7 gol berbalas 1 di depan puluhan ribu fans Selecao.

Sebelum pertandingan, suasana begitu heroik. Bahkan musik pengiring national anthem Brasil sama sekali tidak terdengar karena tertutup riuhnya penonton kala menyanyikan lagu kebangsaan empunya rumah di Belo Horizonte. Hal itu seolah membuat Brasil bisa melupakan absennya dua petinggi penting dalam diri Thiago Silva dan Neymar. Sang kapten absen akibat akumulasi kartu, sedangkan Neymar retak tulang belakang karena disodok Camilo Zuniga pada pertandingan sebelumnya.

Secara umum, kedua tim memainkan formasi yang mirip dengan pertandingan sebelumnya. Thiago Silva digantikan oleh bek yang berlaga di tim juara liga Jerman, Dante. Sedangkan untuk posisi Neymar, Luis Felipe Scolari memasang pemain Shakthar Donetsk, Bernard. Jerman tetap memasang formasi dengan mengandalkan Miroslav Klose di depan. Tampak krusial bagi Klose karena posisinya kini adalah nyaris menciptakan sejarah. Sebelum pertandingan, Klose sejajar dengan legenda Brasil, Ronaldo, dengan 15 gol sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak di Piala Dunia. Ronaldo sendiri, dengan tubuh tambunnya duduk di bangku komentator. Adapun posisi kapten Brasil dijabat oleh kolega Thiago Silva di lini belakang, David Luiz.

14048550312034663712
14048550312034663712

Pertandingan diawali dengan tempo tinggi lewat serangan Brasil. Marcelo sudah memberikan ancaman di menit ke-3, meski tendangannya hanya melebar setelah sebelumnya Oscar mendapatkan tendangan penjuru. Lima menit kemudian, lubang di pertahanan tuan rumah mulai tampak via peluang Sami Khedira yang diblok tidak sengaja oleh Toni Kroos. Ya, bahkan Kroos perlu membantu rekan setimnya untuk memblok tendangan. Sesungguhnya pada poin ini terlihat bahwa kinerja Dante dan Luiz di lini belakang sangat buruk.

Pada menit ke-11, Jerman memulai proses perampokan. Toni Kroos melambungkan bola dari sepak pojok dan tanpa diduga empat pemain Brasil di kotak penalti hanya diam terpaku dan membisu. Sang kapten malah entah ngapain aja hingga kemudian Thomas Mueller tidak terjaga dan langsung menghujamkan bola ke gawang Julio Cesar lewat tendangan kaki kanan.

1404855604182671665
1404855604182671665

sumber: fifa.com

Brasil mencoba membalas lewat Bernard dan Oscar namun masih gagal karena pertahanan gemilang tim tamu. Justru buruknya Dante dan Luiz diikuti oleh remuknya penampilan Fernandinho dan Luis Gustavo di lini tengah. Sebuah lubang di lini tengah dari dua pivot itu kemudian menghadirkan petaka di menit ke-23. Bola jatuh di kaki Miroslav Klose yang sempat dua kali menendang sebelum kemudian bola masuk ke gawang. Gol itu adalah sesuatu yang dinanti oleh Klose dan Jerman karena menjadi sejarah baru Piala Dunia. Itu adalah gol ke-16 Klose, sesudah gol 1 disarangkan ke gawang Arab Saudi tahun 2002 silam lewat kemenangan besar 8-0. Mirip ya skornya?

14048563951365104777
14048563951365104777

Sumber: fifa.com

Semenit kemudian, bolongnya pertahanan Brasil semakin menjadi-jadi ketika Toni Kroos berhasil menyambut bola dari sang kapten Philipp Lahm yang kembali bermain di sayap kanan. Benar-benar tidak ada pemain yang mengawal pemain Bayern Muenchen ini hingga kemudian bisa melayangkan bola masuk ke gawang Julio Cesar.

Masih belum pulih dari shock, lini tengah Brasil kembali membuat kelemahan hingga kemudian Sami Khedira bisa melayani Kroos untuk mengubah skor menjadi 4-0. Seakan belum selesai, di menit ke-29, Khedira sendiri yang mencetak gol setelah memanfaatkan kerjasama Mesut Ozil dan Klose.

Skor ini sangat membuat stadion kaget hingga kemudian tidak ada lagi dukungan kepada pejuang di lapangan hijau, yang ada malah booo. Pemain Brasil tampak seperti sudah berharap pengen restart game kalau saja nggak ingat ini bukan Winning Eleven atau game FIFA. Skor 5 gol pada turun minum ini sungguh bikin kaget seluruh dunia. Tapi bagi yang nonton pasti nggak kaget karena permainan Brasil memang sangat tidak berkelas.

Di turun minum, Joachim Loew menarik Mats Hummels dan memasukkan Per Mertesacker. Tentu saja Loew tahu kalau Hummels lebih baik ngopi-ngopi di bench karena serangan Brasil bisa dibilang nggak bermakna. Adapun Fernandinho yang tampil sangat buruk di lini tengah plus Hulk digantikan oleh Paulinho dan Ramires. Dua pemain dari London ini diharapkan bisa mengubah permainan.

Memang, di awal permainan Ramires, Paulinho, dan juga Oscar berhasil mengancam gawang Manuel Neuer. Sayangnya, Neuer tampil maksimal lewat penyelamatannya pada peluang para penghuni kota London tersebut. Di sisi lain, Andre Schuerrle--si warga London lainnya--masuk menggantikan Klose. Dua kiper lantas mempertontonkan skill bagus. Neuer menahan tendangan Fred, sedangkan Cesar menepis tendangan Mueller. Keduanya terjadi dalam selang waktu 2 menit.

Brasil yang buntu kembali dicolong oleh Jerman. Pergerakan Lahm di sisi kanan berhasil membuahkan gol setelah umpannya disamber oleh Schuerrle. Sebenarnya kalau nggak disambar Schuerrle sih tetap bisa aja diembat sama Mueller yang ada di situ-situ juga. Entah David Luiz ini ngapain aja sampai pertahanan bisa hancur lebur begitu. Sesudah gol in, Felipao kembali memasukkan warga London lainnya, Willian untuk menggantikan Fred yang tampak frustasi karena kehilangan Neymar.

Sepuluh menit sesudah gol terakhir, Schuerrle kembali membawa sensasi pertandingan dengan tendangan kaki kirinya nan indah yang menembus gawang Cesar persis di pojok. Tujuh gol tanpa balas menyebabkan stadion kian sepi, dan saya hanya berharap tidak terjadi demo massal di Brasil sesudah hasil hancur lebur ini.

1404857256335965952
1404857256335965952

sumber: fifa.com

Pada akhirnya, Brasil mendapat penghiburan yang nggak seberapa sesudah koneksi mantan rekan setim berhasil membuahkan gol. David Luiz melambungkan bola panjang dan berhasil dikuasai Oscar yang lantas mengelabuhi Jerome Boateng untuk lantas menghasilkan satu-satunya gol tuan rumah untuk membalas perampokan yang dilakukan oleh Jerman di rumahnya sendiri.

14048571042076900402
14048571042076900402

sumber: fifa.com

Ya, sekali lagi, semoga tidak terjadi demo atau apapun yang buruk atas hasil mengejutkan ini. Siapa tahu ini pertanda bagi Pemilu Indonesia? Mungkin akan ada hasil mengejutkan pula yang menuntut kesiapan para warga negara untuk dewasa menerimanya. Siapa tahu?

Salam olahraga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun