Bahwa pada satu titik kita beriringan
Tapi kita tahu,
Bayangan-bayangan itu, harapan-harapan itu tidak niscaya.
Kita hanya malas berjuang,
Kamu lelah memberi kesempatan,
Aku malas membuktikan diri.
Apa yang lebih perih daripada perpisahan yang diambil secara sadar.
Barangkali nasib memang semacam ini,
Jatuh cinta, berpisah, lalu dilahap rindu hingga gila
(Diambil dari potongan puisi Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!