Mohon tunggu...
Arien Azmi
Arien Azmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan

berbagi informasi dan berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim Dosen Unnes Memberikan Transfer Teknologi kepada UMKM untuk Mengolah Sampah Karbon Fiber

19 September 2024   15:20 Diperbarui: 19 September 2024   15:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan Carbon Fiber Reinforce Plastic (CFRP) untuk kebutuhan produk otomotif juga marak dilakukan di Semarang, salah satunya adalah BPM carbon works sebagai mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat. BPM carbon works mulai menjalani usaha sejak tahun 2015 bergerak dalam jasa pembuatan komponen karbon fiber yang melayani kebutuhan pelanggan di Semarang. 

Kini pemasaran BPM carbon works hingga ke seluruh Indonesia dan juga diekspor ke negara ASEN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Permasalahan yang dialami oleh mitra sama dengan yang dialami secara global, yaitu limbah material komposit terutama limbah serat karbon yang semakin banyak. 

Limbah serat karbon tidak bisa dikurangi dalam tiap produksi komponen. Rata-rata tiap produksi komponen menghasilkan limbah serat karbon sebanyak 15 hingga 20 persen dari material yang dibutuhkan. Kondisi seperti ini memerlukan solusi yang tepat, karena bahan serat karbon merupakan bahan yang cukup mahal. 

Tindakan yang dilakukan selama ini adalah dengan mengumpulkan sisa serat karbon untuk dibakar walaupun bahan ini sangat susah dibakar. Hal ini menjadi keprihatinan bagi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FT Unnes Yang diketuai oleh Ahmad Roziqin, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan hasil  survei  lapangan  dan  wawancara , Tim Pengabdian FT Unnes menemukan  permasalahan pada pengolahan sisa produksi karbon. Setiap produksi komponen, rata-rata menghasilkan sisa bahan produksi sebanyak 15-20 persen dari bahan yang dibutuhkan hal ini tergantung dengan kerumitan dari pola produk. 

Sisa produksi berbentuk acak tersebut akan susah sekali dibuat produk turunannya karena sangat sulit untuk disatukan.  Berdasarkan permasalahan pekerjaan pembuatan komponen fiber maka perlu dilakukan pelatihan metode pengolahan sampah sisa produksi karbon untuk dapat dimanfaatkan menjadi benda yang bermanfaat. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan metode forged carbon compression molding (FCCM). 

Gambar kegiatan pengabdian dengan mitra/dokpri
Gambar kegiatan pengabdian dengan mitra/dokpri

Mengacu pada masalah yang ada, maka solusi dan metode yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan demonstrasi dan praktik secara langsung penerapan teknologi FCCM untuk mengolah sampah mitra. berdasarkan hasil pelatihan yang dilakuakn, mitra telah mampu melaksanakan kegiatan pengolahan sampah sisa produksinya menjadi komponen yang memiliki nilai ekonomis dengan memanfaatkan teknologi FCCM.

Dengan pemanfaatan teknologi ini sampah sisa produksi mitra dapat berkurang dari 20 % menjadi 5%. Manfaat ekonomis juga dapat diperoleh oleh mitra, keuntungan yang dapat diperoleh mitra dapat meningkat sebesar 15%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun