Pemanfaatan Carbon Fiber Reinforce Plastic (CFRP) untuk kebutuhan produk otomotif juga marak dilakukan di Semarang, salah satunya adalah BPM carbon works sebagai mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat. BPM carbon works mulai menjalani usaha sejak tahun 2015 bergerak dalam jasa pembuatan komponen karbon fiber yang melayani kebutuhan pelanggan di Semarang.Â
Kini pemasaran BPM carbon works hingga ke seluruh Indonesia dan juga diekspor ke negara ASEN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Permasalahan yang dialami oleh mitra sama dengan yang dialami secara global, yaitu limbah material komposit terutama limbah serat karbon yang semakin banyak.Â
Limbah serat karbon tidak bisa dikurangi dalam tiap produksi komponen. Rata-rata tiap produksi komponen menghasilkan limbah serat karbon sebanyak 15 hingga 20 persen dari material yang dibutuhkan. Kondisi seperti ini memerlukan solusi yang tepat, karena bahan serat karbon merupakan bahan yang cukup mahal.Â
Tindakan yang dilakukan selama ini adalah dengan mengumpulkan sisa serat karbon untuk dibakar walaupun bahan ini sangat susah dibakar. Hal ini menjadi keprihatinan bagi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FT Unnes Yang diketuai oleh Ahmad Roziqin, S.Pd., M.Pd.
Berdasarkan hasil  survei  lapangan  dan  wawancara , Tim Pengabdian FT Unnes menemukan  permasalahan pada pengolahan sisa produksi karbon. Setiap produksi komponen, rata-rata menghasilkan sisa bahan produksi sebanyak 15-20 persen dari bahan yang dibutuhkan hal ini tergantung dengan kerumitan dari pola produk.Â
Sisa produksi berbentuk acak tersebut akan susah sekali dibuat produk turunannya karena sangat sulit untuk disatukan. Â Berdasarkan permasalahan pekerjaan pembuatan komponen fiber maka perlu dilakukan pelatihan metode pengolahan sampah sisa produksi karbon untuk dapat dimanfaatkan menjadi benda yang bermanfaat. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan metode forged carbon compression molding (FCCM).Â
Mengacu pada masalah yang ada, maka solusi dan metode yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan demonstrasi dan praktik secara langsung penerapan teknologi FCCM untuk mengolah sampah mitra. berdasarkan hasil pelatihan yang dilakuakn, mitra telah mampu melaksanakan kegiatan pengolahan sampah sisa produksinya menjadi komponen yang memiliki nilai ekonomis dengan memanfaatkan teknologi FCCM.
Dengan pemanfaatan teknologi ini sampah sisa produksi mitra dapat berkurang dari 20 % menjadi 5%. Manfaat ekonomis juga dapat diperoleh oleh mitra, keuntungan yang dapat diperoleh mitra dapat meningkat sebesar 15%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H