Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Revisi UU Penyiaran, Kreator Youtube dan Tiktok Verifikasi Konten ke KPI

20 Mei 2024   12:07 Diperbarui: 20 Mei 2024   12:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revisi Undang-Undang Penyiaran (UU Penyiaran) yang baru-baru ini disahkan membawa perubahan signifikan bagi para konten kreator di platform digital seperti YouTube dan TikTok. Salah satu perubahan penting adalah kewajiban bagi konten kreator untuk melakukan verifikasi konten ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Kebijakan ini menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun tantangan, bagi ekosistem media sosial di Indonesia.

Mengapa Verifikasi Konten Diperlukan?

Verifikasi konten bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat, tidak menyesatkan, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Berikut adalah beberapa alasan mengapa verifikasi konten menjadi penting:

  1. Pencegahan Misinformasi: Informasi palsu dan hoaks dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat. Verifikasi konten membantu menyaring informasi yang tidak benar sebelum mencapai audiens luas.

  2. Perlindungan Konsumen: Dengan verifikasi, konsumen dapat lebih percaya pada keandalan dan kredibilitas informasi yang mereka terima. Ini penting dalam konteks iklan dan promosi produk yang sering dilakukan oleh konten kreator.

  3. Peningkatan Kualitas Konten: Standar verifikasi dapat mendorong kreator untuk menghasilkan konten yang lebih bermutu dan berintegritas, meningkatkan keseluruhan kualitas informasi di platform digital.

Proses Verifikasi oleh KPI

Proses verifikasi oleh KPI akan melibatkan beberapa tahapan berikut:

  1. Pengajuan Konten: Konten kreator harus mengajukan materi mereka ke KPI untuk ditinjau sebelum publikasi. Ini bisa dilakukan melalui platform online yang disediakan oleh KPI.

  2. Peninjauan dan Evaluasi: KPI akan meninjau konten untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap norma hukum dan etika, serta memeriksa keakuratan informasi yang disampaikan.

  3. Penerbitan Sertifikat Verifikasi: Jika konten dinyatakan layak, KPI akan memberikan sertifikat verifikasi yang menunjukkan bahwa konten tersebut telah lulus proses pemeriksaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun